10 Elemen yang Membuat Training Program Berhasil

Melatih karyawan secara efektif harus fleksibel dan bukan secara mutlak hanya dengan satu ukuran untuk semua. Tidak ada satu jawaban sederhana untuk membangun training program bagi karyawan yang sempurna, namun ada beberapa elemen yang secara konsisten hadir di perusahaan dengan program pelatihan terbaik. Saat mengembangkan rencana pelatihan karyawan di suatu perusahaan, cobalah untuk memasukkan 10 komponen berikut:

Cek Disini Daftar Training Program Terlengkap!

1. Manajer Program Pelatihan Yang Terampil Dan Efektif

Training program berkualitas tinggi tentunya menghadirkan seorang manajer program profesional yang bersertifikasi. Di beberapa organisasi, orang ini mungkin manajer pelatihan dan pengembangan, spesialis pembelajaran dan pengembangan, koordinator pelatihan, kepala petugas pembelajaran dan pilihan lain yang relevan. Terlepas dari jabatannya, orang ini adalah orang yang mengelola pelatihan dan pengembangan. Manajer program bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan semua inisiatif pelatihan dalam suatu organisasi.

Manajer training program yang ideal memiliki rasa ingin tahu, berpikiran terbuka, termotivasi, dan berinvestasi dalam mengembangkan keterampilan karyawan untuk membantu mereka mencapai potensi mereka. Mereka berkomitmen untuk belajar dan terus bekerja untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka sendiri. Selain itu, orang ini biasanya bertugas memasarkan training program secara internal, sehingga karyawan mengetahui peluang pengembangan. Keterampilan penting lainnya termasuk pemecahan masalah, ketajaman bisnis, dan keterampilan kepemimpinan.

2. Penilaian Kebutuhan Pembelajaran Di Seluruh Perusahaan

Sebagai langkah awal, manajer program harus mampu mengidentifikasi kebutuhan organisasi. Di sinilah rasa ingin tahu berperan di mana mereka harus meluangkan waktu untuk memahami arah masa lalu, sekarang, dan masa depan. Penilaian kebutuhan dapat dilakukan melalui penelitian, wawancara, dan survei internal. Inti dari setiap training program yang efektif adalah mengidentifikasi dengan benar siapa yang perlu dilatih, dan tentang keterampilan atau topik pelatihannya. Sebuah "kebutuhan pelatihan" adalah kesenjangan antara kinerja saat ini dan kinerja yang dibutuhkan. Misalnya, jika seorang manajer program menemukan bahwa perusahaan memiliki pelanggan yang tidak puas, mungkin ada kebutuhan untuk pelatihan layanan pelanggan bagi tim penjualan dan tim lain yang berhubungan secara langsung dengan pelanggan.

3. Pelatihan Keselarasan Dengan Tujuan Perusahaan

Setelah kebutuhan diidentifikasi, mereka harus diselaraskan dengan inisiatif organisasi. Dalam hal ini, manajer program harus membangun kurikulum training program yang relevan untuk mengatasi masalah dalam organisasi dan mendukung tujuan bisnis. Dengan mengikuti model ini, karyawan akan lebih memahami pelatihan yang dipimpin oleh oleh manajer training program.

4. Sasaran Dan Metrik Yang Menunjukkan Efektivitas Pelatihan

Hasil dari training program karyawan bisa sulit diukur. Namun, ketika manajer program dapat menentukan kebutuhan organisasi yang sejalan dengan bisnis, mengukur pelatihan menjadi lebih mudah. Saat mengembangkan tujuan, pastikan metrik yang dibuat memberikan gambaran menyeluruh, termasuk kuantitas, kualitas, waktu, biaya, dan efektivitas dari pelatihan yang telah diselenggarakan pada periode-periode sebelumnya maupun periode kerja karyawan pasca pelatihan. Tujuannya supaya dapat diketahui apa saja yang telah baik dan yang masih perlu diperbaiki dari pelatihan sebelumnya.

5. Dukungan Para Pemimpin Perusahaan

Salah satu kunci keberhasilan training program, dan mungkin menjadi yang paling penting, adalah dukungan kepemimpinan dari atas ke bawah. Memiliki dukungan kepemimpinan membantu mendorong pentingnya suatu program, membantu akuntabilitas, dan menetapkan ekspektasi yang sesuai. Dukungan kepemimpinan lebih mudah diperoleh ketika manajer program telah mampu mengidentifikasi kebutuhan organisasi, menyelaraskannya dengan bisnis, dan mengembangkan tujuan dan metrik formal yang akan memberikan hasil.

6. Konten pembelajaran Yang Modern Dan Relevan

Menyediakan konten pelatihan yang kreatif, menarik dan relevan adalah kunci training program yang baik, untuk memastikan peserta pelatihan tersebut terlibat dan terus kembali lagi. Dalam hal ini, konten pelatihan yang akan diberikan pada peserta harus didesain dengan kesan elegan dan dipersiapkan sebaik dan seruntut mungkin agar para peserta dapat belajar dengan fokus serta menikmati proses pembelajaran melalui konten pelatihan tersebut.

7. Ide Kreatif Untuk Inisiatif Pelatihan

Training program tentu akan berjalan tidak secara statis namun justru condong ke dinamis. Hal ini dikarenakan program ini diikuti oleh para peserta dengan latar belakang dan cara berpikir yang berbeda-beda. Untuk itu, suatu program pelatihan yang diarahkan untuk mencapai visi tertentu harus dibarengi dengan ide-ide kreatif yang dapat mengintegrasikan pola pikir para peserta pelatihan. Contoh ide kreatif ini adalah membuat konsep ice breaking atau games yang mengajak para peserta bersenang-senang dengan para peserta lainnya pada saat terjadi ketegangan suasana melalui sebuah konsep permainan pembelajaran yang menyenangkan.

8. Pemasaran Berkelanjutan Untuk Mendorong Partisipasi Dalam Pelatihan

Strategi pemasaran adalah bagian integral dari implementasi perusahaan dan menjadi komponen penting dari program pembelajaran serta pengembangan yang sukses. Rencana pemasaran yang sukses tidak hanya mencakup aktivitas peluncuran awal, tetapi juga upaya berkelanjutan yang kuat selama program berlangsung. Untuk dapat mencapai keberlanjutan tersebut, maka setiap komunikasi yang dikirim ke karyawan harus mencakup tidak hanya gambaran umum dan ekspektasi yang jelas, tetapi juga menunjukkan kepada karyawan apa untungnya bagi mereka. Perusahaan harus memberikan alasan “mengapa” di balik setiap bagian dari pelatihan taktik pemasaran pada para peserta pelatihan.

9. Penguatan Dari Apa Yang Dipelajari Karyawan

Banyak perusahaan menghabiskan banyak uang per tahun hanya untuk melatih karyawan. Tujuannya yaitu supaya dapat menjalankan rencana perusahaan secara konsisten dan teratur. Sementara itu, penguatan training program merupakan suatu hal yang dilakukan seperti mengingat hal-hal yang dipelajari di pelatihan untuk memastikan pelatihan diterapkan di tempat kerja. Tanpa diberi kesempatan untuk mengingat, karyawan akan melupakan hampir semua pelatihan dalam waktu kurang dari seminggu. Penguatan training program adalah serangkaian pelajaran kecil atau kegiatan pembelajaran yang mendukung konsep inti atau keterampilan. Dengan terus mengajarkan apa yang dipelajari di seminar atau dari video, karyawan tidak hanya akan mengingat lebih banyak, tetapi mereka juga akan lebih mungkin menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.

10. Memandu Karyawan Untuk Membuat Visi Dan Misi

Setelah selesai melakukan training program, para karyawan kemudian diarahkan untuk mencatat visi dan misi yang harus diraihnya. Dalam hal ini, tugas akhir para pelatih training program adalah membimbing dan mengarahkan para peserta pelatihan untuk membuat visi dan misi secara pribadi yang bertujuan untuk mengembangkan diri mereka dan secara khusus untuk memajukan perusahaan.

Referensi:

Briktru. (2022). Training Karyawan: Tujuan, Manfaat, Metode, Program. Learning & Development. Diakses dari:

http://briktru.com/training-karyawan-tujuan-manfaat-metode-program/

Kolinski, H. (2022). How to Develop a Successful Employee Training Program. ispring. Diakses dari:

https://www.ispringsolutions.com/blog/how-to-develop-a-training-program

Lakshmi, V., & Hymavathi, Ch. An Empirical Study on Training and Development Programs Impact on Employees’ Performance. Journal of Positive School Psychology, 6(3), 3700-3705. journalppw.com/index.php/jpsp/article/view/2159

Uslu, D., Marcus, J., & Kisbu-Sakarya, Y. (2022). Toward Optimized Effectiveness Of Employee Training Programs: A Meta-Analysis. Journal of Personnel Psychology, 21(2), 49–65. https://doi.org/10.1027/1866-5888/a000290