10 Perbedaan Antara Inflasi Dan Deflasi

Inflasi dan deflasi adalah dua istilah yang umum digunakan dalam Ekonomi Makro. Kedua fenomena ini dialami oleh hampir setiap negara di dunia. Dapat dikatakan bahwa inflasi dan deflasi adalah dua sisi dari mata uang yang sama.

Inflasi disebut sebagai keadaan ketika tingkat harga barang dan jasa naik, yang menyebabkan penurunan daya beli dalam perekonomian atau dengan kata lain menurunkan daya beli uang. Inflasi dicirikan oleh dua kondisi, (1) selalu terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara ajeg atau berkelanjutan, tidak bersifat musiman dan cenderung berlangsung lama (2) dampaknya dirasakan di sebagian besar negara. sektor ekonomi.

Sementara itu, deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Pada kondisi ini, tingkat harga barang dan jasa menurun secara eksponensial yang mengakibatkan peningkatan daya beli uang. Dengan kata lain, jika terjadi deflasi, orang-orang dalam suatu perekonomian dapat membeli lebih banyak produk dengan jumlah uang yang terbatas. Berikut ini adalah 10 perbedaan inflasi dan deflasi yang telah pasartrainer.com siapkan untuk Anda!

1. Pengertian

Ditinjau dari pengertiannya, perbedaan inflasi dan deflasi adalah inflasi didefinisikan sebagai peningkatan atau kenaikan harga barang dan jasa dalam perekonomian, sedangkan deflasi didefinisikan sebagai penurunan harga barang dan jasa dalam perekonomian.

2. Dampak Pada Permintaan

Ketika terjadi inflasi, harga-harga barang akan meningkat. Sedangkan pada saat terjadi deflasi, harga-harga barang akan menurun. Hal ini akan berimbas pada permintaan produk atau jasa di pasar di mana permintaan untuk produk dan jasa meningkat dalam inflasi, sementara permintaan untuk produk dan jasa menurun dalam deflasi.

3. Dampak Terhadap Pendapatan Nasional

Meskipun inflasi dan deflasi menciptakan 2 kondisi yang berbeda, namun di satu sisi inflasi tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan nasional. Sedangkan deflasi justru sebaliknya, yaitu menurunkan pendapatan nasional karena tidak ada pembeli di pasaran. Oleh karena itu, jika perusahaan Anda terdampak inflasi dan deflasi, siapakan strategi pemasaran dan perencanaan keuangan yang tepat agar tidak terjebak dalam krisis finansial.

4. Konsekuensi Terlihat

Perbedaan inflasi dan deflasi berikutnya adalah dalam inflasi, distribusi pendapatan tidak merata akibat inflasi. Sementara itu dalam deflasi ada peningkatan tingkat pengangguran di negara sebagai akibat dari deflasi karena permintaan terhadap produk dan jasa yang menurun.

5. Kebermanfaatan

Tingkat inflasi yang moderat dianggap baik untuk perekonomian. Sedangkan pada deflasi, dihitung berdasarkan hanya jumlah uang yang diedarkan.

6. Dampak terhadap Daya Beli Uang

Perbedaan inflasi dan deflasi selanjutnya cukup sering didengar oleh semua orang, yaitu dampak terhadap daya beli uang atau nilai tukar mata uang. Ketika terjadi inflasi, nilai tukar suatu mata uang akan menurun dan menyebabkan harga produk mengalami kenaikan serta perlu perhitungan yang tepat untuk melakukan pembelian. Sedangkan pada saat terjadi deflasi, nilai tukar suatu mata uang akan meningkat dan daya beli masyarakat juga meningkat.

7. Dampak Terhadap Nilai Suku Bunga

Pada saat terjadi inflasi, nilai suku bunga akan cenderung meningkat, sedangkan pada saat terjadi deflasi, nilai suku bunga akan cenderung menurun. Hal ini dilakukan oleh pihak perbankan dalam rangka menstabilkan likuiditas di perusahaannya agar perekonomian tidak runtuh begitu saja.

8. Dampak Terhadap Dunia Usaha

Dunia usaha sangat terpengaruh oleh banyaknya variabel harga. Ketika terjadi inflasi, harga-harga bahan baku dan peralatan akan meningkat, sehingga mempersulit para pengusaha dan perusahaan dalam menyediakan produk yang harus bisa memenuhi permintaan pasar dengan harga yang dapat diterima di pasaran. Sementara itu deflasi akan lebih cenderung membuat harga bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan menurun. Salah satu hal yang menjadi tantangan para pengusaha adalah kerugian yang dialami pada saat terjadi inflasi maupun deflasi. Misalnya, mereka membeli suatu bahan baku pada saat inflasi dengan harga 5000, kemudian produk jadi mereka dihargai 7500 namun tidak laku di pasaran karena harga yang tidak dapat diterima pasar. Lebih parah lagi ketika harga bahan baku 5000 tersebut turun menjadi 2500 (deflasi) dan memaksa mereka harus menurunkan harga produk dari 7500 agar laku di pasaran. Untuk itu, diperlukan strategi khusus untuk dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko sekaligus memperhitungkan pemasukan dan pendapatan yang stabil di masa yang tidak dapat diprediksi. Hal inilah yang menjadi salah satu perbedaan inflasi dan deflasi.

9. Dampak Terhadap Kesejahteraan

Selanjutnya, perbedaan inflasi dan deflasi ada pada kesejahteraan masyarakat dan karyawan di perusahaan. Ketika terjadi inflasi, harga-harga akan meningkat, dan hanya sedikit yang mampu meraih keuntungan puluhan kali lipat pada saat terjadi deflasi. Sedangkan pada saat terjadi deflasi, harga-harga akan menurun namun hanya sedikit yang mampu membeli barang dengan harga yang telah turun tersebut. Perusahaan yang berhasil meraih keuntungan pada saat terjadi inflasi tentunya akan meningkatkan upah para karyawan. Sedangkan perusahaan yang tidak berhasil meraih keuntungan pada saat terjadi inflasi maupun deflasi akan mengalami masa-masa krisis yang menyebabkan pengurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, manajemen strategi perusahaan berperan penting dalam keberlanjutan mereka di masa-masa sulit.

10. Dampak Terhadap Keamanan Nasional

Perbedaan inflasi dan deflasi berikutnya berkaitan dengan keamanan nasional. Dalam hal ini, meskipun inflasi dan deflasi memiliki pengertian dan kondisi yang berbeda, namun masyarakat yang terdampak cenderung kehilangan sumber pendapatan dan kemampuan daya beli akibat inflasi maupun deflasi. Akibatnya, masyarakat di berbagai daerah akan turun ke jalan raya dan melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut Pemerintah dan perusahaan swasta agar menaikan upah minimum yang harus diberikan pada karyawan.

Sekarang kita telah memahami bahwa inflasi dan deflasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun cenderung merugikan, inflasi dan deflasi tetap dapat diatasi jika Anda memiliki strategi-strategi jitu dalam mengontrol jalannya perusahaan. Oleh karena itu, pasartrainer.com bersama dengan para ahli yang berpengalaman di bidangnya telah merumuskan berbagai ilmu pengetahuan aplikatif yang dapat membantu Anda dalam mengatasi situasi inflasi maupun deflasi yang dapat terjadi suatu waktu.

Referensi

BYJU’S. (2023). Difference Between Inflation and Deflation. Commerce. Diakses pada 1 Juli 2023 dari: https://byjus.com/commerce/difference-between-inflation-and-deflation/

Salim, A., Fadilla, A. S., & Purnamasari, A. (2021). Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah, 7(1), 17-28. https://doi.org/10.36908/esha.v7i1.268

Kholifah, S. (2022). Mengenal Pengertian Dan Perbedaan Inflasi Dan Deflasi Lebih Jauh. Universitas STEKOM. Diakses pada 1 Juli 2023 dari:

https://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Mengenal-Pengertian-Dan-Perbedaan-Inflasi-Dan-Deflasi-Lebih-Jauh/340aae5212fe71205bc8dd98d728b4835e493a3a

LINE Bank. (2022). Yuk Pahami Perbedaan Inflasi dan Deflasi Beserta Contohnya. Finansial. Diakses pada 1 Juli 2023 dari:

https://linebank.co.id/blog/finansial/perbedaan-inflasi-dan-deflasi/#:~:text=Lalu%2C%20apa%20perbedaan%20inflasi%20dan,dan%20jasa%20mengalami%20penurunan%20harga.

Maheswari, R. (2023). Inflation And Deflation. Forbes Advisor. Diakses pada 1 Juli 2023 dari: https://www.forbes.com/advisor/in/investing/inflation-and-deflation/