15 Manfaat Leadership Training

Mencapai puncak dalam organisasi mana pun bukanlah hal yang mudah, karena bertahan di posisi tersebut bahkan lebih sulit. Pemimpin yang mampu bangkit melalui organisasinya seringkali melakukannya melalui kerja keras, dedikasi, dan keterampilan yang solid. Namun, perjalanan belum berakhir saat seseorang itu mencapai puncak. Sebagai seorang pemimpin, tentunya dituntut agar dapat menjadi contoh yang baik bagi karyawannya dan mampu mendorong inovasi bagi organisasinya dengan terus meningkatkan berbagai keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Cek Disini Leadership Training & Soft Skill Terlengkap

Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi adalah kompetisi dengan sesama anggota organisasi dan pemimpin dari pergerakan dari organisasi lain. Oleh karena itu, untuk mengatasi tuntutan dan tantangan ini, terdapat berbagai macam leadership training dengan berbagai manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan metode dan tujuan pelatihan kepemimpinan tersebut. Berikut ini adalah 15 manfaat yang bisa didapatkan bagi para pemimpin yang mengikuti leadership training.

1. Meningkatkan Produktivitas

Leadership training menciptakan peluang bagi anggota organisasi untuk mencapai ketinggian baru dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan ini, kinerja ditingkatkan karena mereka berusaha untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki melalui pelatihan yang diinvestasikan. Di dunia kerja, hal ini memungkinkan pemberi kerja untuk mengidentifikasi karyawan berpotensi tinggi yang bercita-cita membuka potensi penuh mereka. Karyawan lebih cenderung untuk tetap fokus dan meningkatkan tingkat kinerja mereka saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan mereka.

2. Memberikan Semangat Baru

Saat pimpinan memberi bawahannya peran di masa depan organisasi atau perusahaannya, mereka merespons dengan loyalitas dan gairah untuk meningkatkan kemampuan yang telah dimilikinya. Mengembangkan orang yang sudah ada juga lebih murah daripada merekrut orang baru, karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk iklan, biaya agen perekrutan, biaya SDM, biaya perjalanan, relokasi, dan biaya-biaya lain yang bersifat boros.

3. Mempersiapkan Diri Di Masa Depan

Setiap pemimpin harus memiliki visi dan rencana strategis dalam mengembangkan dan memelihara pemimpin masa depan. Tanpa visi dan strategi, peran kepemimpinan seringkali diberikan kepada kandidat yang paling maju dengan kepribadian yang dominan. Sementara itu, kualitas kepemimpinan adalah kombinasi dari kualitas yang tepat dan pelatihan yang tepat berdasarkan hasil pengidentifikasian keperluan masing-masing dan target yang ingin dicapai sehingga leadership training ini penting.

4. Meningkatkan Kemampuan Manajemen

Program pelatihan idealnya mengajarkan strategi baru kepada seseorang dalam rangka meningkatkan kinerja mereka secara individu sekaligus pada kinerja organisasi. Dengan mempelajari hal-hal baru, orang tersebut dapat menemukan diri mereka bersamaan dengan kegiatan mengembangkan keterampilan mereka selaras dengan peran mereka sebagai seorang pemimpin atau pengelola organisasi.

5. Mengasah Empati

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menyelaraskan pemikiran dan hati nuraninya. Untuk itu, program pelatihan akan melatih seseorang agar dapat memahami orang lain dan tidak memaksakan egonya yang dapat berdampak buruk bagi organisasi.

6. Meningkatkan Intuisi Terhadap Resiko

Organisasi tahu bahwa dalam menjalankan kegiatan, unsur risiko akan selalu ada. Oleh karena itu, melatih pemimpin masa depan termasuk dalam upaya untuk meningkatkan intuisi calon pemimpin masa depan terhadap manajemen risiko yang lebih baik.

7. Mendapatkan Program Kepemimpinan

Semakin tinggi jabatan seseorang, maka akan semakin banyak pula program-program bermanfaat yang bisa diperolehnya. Namun, untuk dapat mencapai posisi yang tinggi, tentu tidak mudah dikarenakan kualifikasi seseorang untuk menjadi pemimpin memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari anggota pada umumnya. Kualifikasi yang dibutuhkan ini secara khusus adalah kemampuan untuk mengorganisir dan menggerakkan anggota untuk menjalankan misinya. Hal inilah yang dipelajari dalam leadership training, sehingga dengan menyelesaikan program pelatihan tersebut, maka kualifikasi yang dimilikinya pun akan meningkat secara signifikan atau secara perlahan yang diikuti oleh pengalaman berorganisasi.

8. Meningkatkan Budaya Organisasi

Dengan menyelesaikan program kepemimpinan, maka seseorang akan membawa budaya organisasi yang lebih baik. Hal ini dikarenakan mereka telah terlatih untuk lebih giat, disiplin, teratur dan memprioritaskan hal-hal yang harus dilakukan sehingga menjadi contoh yang baik pula.

9. Memahami Pentingnya Kebersamaan

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang peduli dan mengenali para bawahannya. Akan tetapi dalam prakteknya, tidak semua pemimpin di suatu organisasi mengenali seluruh bawahan yang dimilikinya karena berbagai alasan pribadi. Sementara itu, program leadership training akan mengajarkan bagaimana menjaga keutuhan dan pentingnya kebersamaan untuk mencapai visi yang lebih luas dan konsisten.

10. Dapat Mengelola Perubahan Secara Efektif

Pengembangan kepemimpinan membantu organisasi menavigasi masa-masa sulit dengan meningkatkan kemampuan orang untuk merespons dengan cepat dalam lingkungan bisnis yang tidak dapat diprediksi. Khususnya di lingkungan perusahaan, kepemimpinan yang efektif sangat penting selama masa-masa kritis seperti perubahan drastis, pengurangan tenaga kerja, restrukturisasi perusahaan, pergolakan politik dan persaingan baru.

11. Membangun Kerja Tim yang Efektif

Seorang pemimpin dengan kejelasan, arah, dan keefektifan yang lebih besar memungkinkan sifat-sifat itu mengalir ke orang-orang yang dipimpinnya. Pengikut akan memiliki arah dan tujuan yang besar, yang mengarah pada motivasi yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas mereka dan menghasilkan efektivitas organisasi yang lebih besar.

12. Mampu Mengambil Keputusan Strategis

leadership training akan mengajarkan cara untuk mengambil keputusan strategis dengan berbagai cara dan perspektif. Meskipun secara tidak spesifik akan memberikan contoh yang sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, namun hal terpenting yang diajarkan adalah kemampuan untuk membaca peluang dan resiko pasca pengambilan keputusan.

13. Belajar Mempercayai Orang Lain

Seorang pemimpin harus bisa mempercayai orang lain agar ia dapat memanfaatkan waktunya untuk memikirkan dan mengambil langkah strategis bagi organisasi. Dalam kegiatan leadership training, mereka akan diarahkan untuk berdinamika dan menjalin kerjasama antar satu sama lain.

14. Membangun Jaringan

Mengikuti leadership training tentu akan mempertemukan seseorang dengan orang yang berbeda, yang mungkin belum dikenal sebelumnya. Oleh karena itu, peluang bagi orang tersebut untuk membangun jaringan yang bermanfaat bagi organisasi masing-masing melalui perkenalan dan komunikasi yang baik.

15. Memperoleh Peluang Investasi

Di beberapa leadership training, seringkali terdapat seorang praktisi usaha yang menjadi pembicara dalam salah satu sesi pengembangan diri. Dalam sesi ini, praktisi tersebut tidak hanya sekedar menyampaikan materi namun juga berpotensi menawarkan investasi bagi seseorang yang memiliki gagasan strategis yang dapat dibuktikan dengan eksistensi usaha yang dimilikinya.

Referensi:

GBS Corporate Training. (nd). Top 10 Reasons To Take A Leadership Course. Situational Learship: Articles. Diakses dari:

https://www.gbscorporate.com/blog/top-10-reasons-to-take-a-leadership-course

IMD. (2022). Leadership Skills Training: The Essential Ingredient For Career Success. Diakses dari:

https://www.imd.org/reflections/leadership-skills-training-program/#:~:text=Through%20leadership%20skills%20training%2C%20managers,build%20trust%2C%20and%20handle%20conflict.

Roupnel, S., Rinfet, N., & Greiner, J. (2019). Leadership Development: Three Programs That Maximize Learning Over Time. Journal of Leadership Education, 18(2), https://doi.org/126-143. 10.12806/V18/I2/T1

Samsudin, M., dkk. (2022). Developing Management and Leadership Training Innovation Program for Higher Education at Muhammadiyah Universities. Indonesian Journal on Learning and Advanced Education, 4(1), 57-70.

https://doi.org/10.23917/ijolae.v4i1.16544