Begini Struktur Laporan Keuangan Bank

Finance & Accounting Mar 25, 2023

Struktur umum laporan keuangan untuk bank tidak jauh berbeda dari perusahaan biasa, akan tetapi sifat operasi perbankan memiliki perbedaan yang signifikan dalam subklasifikasi akun. Bank menggunakan lebih banyak pengaruh daripada bisnis lain dan mendapatkan selisih antara pendapatan bunga yang mereka hasilkan dari aset mereka yang berupa pinjaman dan biaya dana yang bersumber dari simpanan nasabah.

Struktur Neraca Keuangan Bank

Neraca keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan bank terdiri dari persamaan akuntansi inti, dimana aset sama dengan kewajiban ditambah ekuitas. Di bawah neraca keuangan ini, perusahaan non-perbankan mungkin memiliki kelas besar lain dalam neraca keuangannya seperti PP & E (Property, Plant, and Equipment), aset tidak berwujud, aset lancar, piutang, hutang, dan semacamnya.

Namun, sebuah bank memiliki kelas item neraca yang unik yang tidak dimiliki oleh perusahaan non perbankan. Struktur neraca dalam laporan keuangan bank adalah:

1. Aktiva/Aset, yang terdiri dari: properti, aset perdagangan, pinjaman kepada pelanggan, setoran ke bank sentral

2. Liabilitas/Kewajiban, yang terdiri dari: pinjaman dari bank sentral, simpanan dari pelanggan, kewajiban perdagangan, hutang lainnya.

3. Ekuitas, yang terdiri dari: saham biasa dan saham preferen

Item Unik Dalam Laporan Neraca Keuangan Bank

Neraca bank yang terdapat dalam laporan keuangan bank memiliki item unik tertentu, sebagai berikut:

1. Pinjaman kepada Pelanggan dan Simpanan dari Pelanggan

Dalam laporan keuangan bank, operasi utama dan sumber pendapatan bagi bank adalah operasi pinjaman dan simpanan mereka. Pelanggan menyimpan uang secara aman di bank dengan keuntungan berupa bunga tabungan yang relatif kecil. Dengan simpanan uang tersebut, pihak Bank kemudian meminjamkan dana pada tingkat bunga yang jauh lebih tinggi dan mendapat untung dari perbedaan suku bunga.

Dengan demikian, pinjaman kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai aset. Hal ini karena bank mengharapkan untuk menerima pembayaran bunga dan pokok pinjaman di masa depan dan dengan demikian menghasilkan manfaat ekonomi dari pinjaman tersebut.

Disisi lain, deposito dapat ditarik oleh pelanggan atau juga digunakan untuk membayar pembayaran bunga, serta menghasilkan arus keluar ekonomi di masa depan. Simpanan nasabah, dengan demikian, diklasifikasikan sebagai kewajiban yang dapat dimasukan dalam laporan keuangan bank.

2. Pinjaman dari Bank Sentral dan Deposito ke Bank Sentral

Dalam pertanyaan tentang cara bank membuat laporan penyimpanan keuangan, bank tidak menyimpan uang di tempatnya sendiri. Sebagian besar negara memiliki bank sentral, di mana sebagian besar atau semua bank nasional akan menyimpan uang dan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan bisnis mereka. Simpanan dari bank di bank sentral dianggap aset, mirip dengan kas dan serupa aset dalam perusahaan biasa. Ini karena bank dapat menarik simpanan di bank sentral dengan lebih mudah dan menerima pembayaran bunga kecil, menggunakan suku bunga utama bank sentral. Sementara itu, pinjaman dari bank sentral dianggap kewajiban, seperti hutang biasa yang harus dituliskan dalam laporan keuangan bank.

3. Aset dan Liabilitas Perdagangan

Bank dapat memiliki surat berharga atau mata uang tertentu untuk tujuan perdagangan. Secara alami, hal ini akan dianggap sebagai aset perdagangan yang memungkinkan suatu bank memiliki liabilitas perdagangan, yang terdiri dari liabilitas derivatif dan short position dalam laporan keuangan bank.

Laporan Laba Rugi Umum untuk Bank

Keseluruhan struktur laporan laba rugi bank tidak berbeda jauh dari laporan laba rugi biasa. Bagian atas laporan laba rugi adalah pendapatan dan bagian bawah adalah laba bersih setelah laba kotor dikurangi pajak. Dalam hal ini, laporan laba rugi umum untuk bank terdiri dari 3 jenis yaitu:

1. Pendapatan Dari Penerapan Suku Bunga Pinjaman

Pendapatan bunga yaitu pembayaran bunga yang diterima oleh pihak bank dari nasabah atas pinjaman yang dikeluarkannya. Terkadang, item dalam baris laporan keuangan bank ini hanya menyatakan pendapatan bunga kotor yang diterima. Namun di waktu yang berbeda, baris ini akan mengkonsolidasikan pendapatan bunga kotor dan mengurangi beban bunga untuk mendapatkan pendapatan bunga bersih. Beban bunga ini merupakan beban bunga langsung yang dibayarkan ke deposito yang digunakan untuk mendanai pinjaman, dan tidak termasuk beban bunga dari utang umum.

2. Pendapatan Dari Non Suku Bunga

Pendapatan non-bunga terdiri dari pendapatan tambahan yang dihasilkan bank dalam mendukung layanannya. Pendapatan ini terdiri dari: biaya broker, komisi dan biaya dari produk dan layanan, biaya underwriting, keuntungan dari penjualan aset perdagangan, biaya pelanggan lainnya (biaya NSF, biaya gesek, biaya overdrawn). Pendapatan ini berasal dari apa pun yang bukan merupakan pendapatan bunga.

3. Provisi Kerugian Kredit

Sama seperti piutang dan biaya piutang tak tertagih, perusahaan harus bersiap jika peminjam tidak mampu melunasi pinjamannya. Potongan kredit macet ini dihapuskan dalam laporan laba rugi sebagai penyisihan kerugian kredit.

Referensi:

CFI Team. (2023). Financial Statements for Banks. CFI. Diakses dari: https://corporatefinanceinstitute.com/resources/accounting/financial-statements-for-banks/

Harmony. (2021). Pahami Laporan Keuangan Bank, Jenis Dan Contohnya. Harmony Blog. Diakses dari: https://www.harmony.co.id/blog/laporan-keuangan-bank-jenis-dan-contohnya

Tanoto, U. (2020). Memahami Laporan Keuangan Bank Beserta Jenis-Jenisnya. Jojonomic. Diakses dari: https://www.jojonomic.com/blog/laporan-keuangan-bank/

Wahyuni, H. R. (2022). Apa Saja yang Ada di Dalam Laporan Keuangan Bank? Finansialku. Diakses dari: https://www.finansialku.com/apa-saja-yang-ada-di-dalam-laporan-keuangan-bank/

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.