Clean Coal Technology: Pengolahan Batu Bara Menjadi Energi Bersih

Pengolahan batu bara masih menjadi isu yang banyak diperbincangkan karena disebut-sebut bisa menyebabkan masalah pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca.

Tapi, sekarang telah  hadir inovasi baru yang disebut dengan clean coal technology. Teknologi ini bermanfaat dalam meminimalkan dampak negatif penggunaan batu bara terhadap lingkungan. 

Ingin tahu bagaimana teknologi ini digunakan? Mari simak melalui artikel berikut!

Apa Itu Pengolahan Bersih Batu Bara atau CCT?

Clean coal technology sering kali disebut sebagai pengolahan batu bara bersih yang melibatkan sekumpulan teknologi dan metode untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Dengan metode ini, batu baru dapat diolah dengan emisi yang lebih rendah serta lebih efisien untuk pembangkitan energi.

Namun, metode ini juga bukan berarti membuat batu bara menjadi 100% ramah lingkungan. Melainkan lebih ditujukan untuk mengurangi dampak buruknya selagi dalam masa transisi menuju energi terbarukan. 

Macam-Macam Clean Coal Technology

Pengolahan batu bara dengan menggunakan clean coal technology tidak hanya melibatkan satu teknologi saja. Tapi, juga melibatkan beberapa jenis teknologi seperti berikut.

1. Coal Washing

Teknologi coal washing merupakan metode pencucian atau pemurnian batu bara dengan memisahkan batu bara dari material kotor, seperti sulfur, abu, dan lainnya.

Selain untuk menghilangkan kotoran, proses ini juga dilakukan supaya batu bara lebih mudah terbakar sehingga lebih efisien sebagai bahan bakar. 

2. Gasifikasi

Gasifikasi menjadi salah satu teknologi yang semakin banyak digunakan sebagai alternatif pengolahan yang lebih bersih dari batu bara.

Proses ini menggunakan teknik termokimia yang bisa mengubah batu bara padat menjadi gas sintetis atau syngas. Gas tersebut terdiri dari senyawa hidrogen, metana, dan karbon dioksida yang hasilnya dinilai lebih bersih dengan proses lebih efisien. 

3. Supercritical Boilers

Supercritical boilers atau ketel uap adalah teknologi yang digunakan untuk membakar batu bara dengan emisi lebih rendah dan efisiensi lebih tinggi.

Teknologi ini mampu menghasilkan listrik yang lebih besar meski jumlah batu baranya sama. Dengan kata lain, lebih hemat biaya operasional untuk jangka panjang serta lebih baik dalam mengurangi emisi sulfur, nitrogen, dan karbon dioksida.

4. Carbon Capture and Storage (CCS)

Carbon Capture and Storage (CCS) juga menjadi bagian penting dari teknologi pengolahan batu bara yang membantu mengurangi emisi karbon dioksida.

Teknologi ini bekerja dengan menangkap emisi karbon dari pembangkit listrik, lalu memindahkan karbon dan menyimpannya di bawah tanah.

Melalui prosesnya ini, CCS memungkinkan penggunaan bahan bakar yang lebih bersih serta bisa dikombinasikan dengan energi terbarukan. 

5. Flue Gas Desulfurization (FGD)

Jika CCS bekerja dengan mengurangi emisi karbon dioksida, Flue Gas Desulfurization bekerja dengan menghilangkan sulfur dioksida dari pembangkit listrik yang memakai bahan bakar fosil.

Teknologi ini menggunakan media seperti kapur basah (CaCO3) untuk menyerap sulfur, lalu membentuknya menjadi senyawa kalsium sulfit atau kalsium sulfat.

Pabrik yang memanfaatkan FGD dalam praktiknya akan semakin terbantu untuk memenuhi regulasi lingkungan yang kian ketat mengatur emisi sulfur dioksida.

Manfaat Pengolahan

Sebagai salah satu bentuk inovasi teknologi di bidang batu bara, clean coal technology mampu memberi banyak dampak positif bagi lingkungan dan perusahaan itu sendiri. Nah, inilah sebagian dari manfaat besar tersebut.

1. Mengurangi Emisi Polutan

Beberapa jenis teknologi pengolahan bersih batu bara, seperti CCS dan FGD, bekerja dengan mengurangi emisi polutan karbon dioksida dan sulfur dioksida.

Hasilnya, udara pun jadi lebih bersih, risiko gangguan kesehatan bisa diminimalisir dan perusahaan bisa ikut andil dalam pengendalian perubahan iklim.

2. Meningkatkan Efisiensi Pembangkit Listrik

Pada jenis teknologi supercritical boiler, sumber energi yang dihasilkan oleh tiap unit batu bara jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan teknologi lain.

Hal ini memungkinkan konsumsi batu bara berkurang, dalam artian biaya pengolahan batu bara jadi lebih efisien untuk jangka panjang.

3. Mendukung Transisi Energi

Penggunaan clean coal technology di negara yang masih cukup bergantung pada batu bara, bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus menyiapkan untuk infrastruktur energi terbarukan.

4. Meminimalkan Limbah

Proses yang ada dalam coal washing sangatlah bermanfaat dalam mengurangi limbah, terutama abu dan zat berbahaya yang terkandung dalam batu bara. Hal ini bisa mengurangi risiko pencemaran air dan tanah yang diakibatkan oleh batu bara.

5. Mematuhi Regulasi yang Ada

Pemerintah dan lembaga pengawas lingkungan menerapkan aturan yang cukup ketat terhadap industri batu bara. Dengan adanya teknologi ini, maka perusahaan secara langsung ikut ambil bagian dalam mematuhi regulasi yang ada.

Ingin Belajar Cara Mengolah Batubara? Pasar Trainer Solusinya!

Mengolah batu bara dengan clean coal technology memberi banyak manfaat, yang memungkinkan industri batu bara menjadi lebih ramah lingkungan di masa depan.

Namun, untuk mewujudkannya, pemahaman yang mendalam tentang teknologi pengolahan menjadi sangat krusial. Karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli dengan mengikuti pelatihan pengolahan batu bara dari PasarTrainer!

Pelatihan ini didesain khusus untuk membantu  meningkatkan kompetensi teknis dalam mendukung keberlangsungan industri yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Jelajahi pula pelatihan di bidang pertambangan lainnya dan jadilah bagian dari inovasi teknologi yang lebih bersih dan efisien!


Referensi:

www.esdm.go.id - Clean Coal Technology untuk PLTU yang Ramah Lingkungan


petrotrainingasia.com - Gasifikasi Batubara Mengubah Batubara Menjadi Sumber Energi Bersih


www.kompas.com - Pengolahan dan Pemanfaatan Energi Batu Bara