Dari Analisis hingga Evaluasi, Ini 7 Tahapan Membuat Portofolio Treasury

Treasury May 26, 2025

Dalam sektor perbankan maupun keuangan perusahaan, tahapan membuat portofolio treasury harus dilakukan dengan perencanaan matang dan solid untuk memberi hasil yang optimal.

Sayangnya, kebanyakan praktisi masih menyusun portofolio tanpa menggunakan pendekatan yang strategis. Untuk itu, melalui artikel berikut, mari kita pahami lebih dalam langkah demi langkahnya supaya tetap tahan di segala kondisi pasar.

7 Tahapan Membuat Portofolio Treasury secara Strategis

Ada 7 tahapan yang perlu dilalui ketika kita membuat atau menyusun portofolio treasury. Tahapan ini dimulai dari proses analisis dan berlanjut hingga evaluasi investasi. Selengkapnya bisa disimak dalam penjelasan berikut.

1. Analisis Kebutuhan dan Tujuan

Menyusun portofolio treasury, perlu diawali dengan menetapkan tujuan apa yang ingin dicapai.

Tujuan dalam hal ini bisa bervariasi dan bergantung pada kebutuhan institusi, entah itu ingin membangun likuiditas, mengelola risiko suku bunga, atau ingin memperoleh imbal hasil.

Jika tujuan sudah ditetapkan, berikutnya kita bisa mulai merumuskan strategi. Contohnya, strategi konservatif, moderat, atau agresif. Jenis strategi yang dipilih akan menentukan langkah-langkah selanjutnya termasuk terkait pemilihan instrumen.

2. Penilaian Risiko Profil

Dalam tahapan membuat portofolio treasury yang kedua ini, penting untuk menilai seberapa besar risiko yang dapat diterima oleh institusi atau perusahaan.

Hal ini karena setiap perusahaan punya toleransi yang berbeda sesuai dengan struktur bisnis hingga harapan dari para pemangku kepentingan.

Selain itu, peraturan dari OJK dan BI sebagai regulator investasi juga tidak boleh luput dari pertimbangan. Ini dilakukan untuk memastikan agar portofolio tidak hanya sesuai dengan tujuan, tapi juga mematuhi regulasi yang ada.

3. Alokasi Aset

Jika profil risiko sudah dipahami betul, kini saatnya kita menentukan bagaimana dana akan dialokasikan ke dalam aset-aset yang berbeda.

Biasanya, pembagian dana akan dibedakan dalam kategori instrumen jangka pendek, menengah, atau panjang. Alokasi aset perlu dilakukan dengan mempertimbangkan diversifikasi supaya risiko tidak hanya terpusat di satu jenis instrumen saja. 

4. Pemilihan Instrumen yang Sesuai

Setelah alokasi sudah dipetakan, langkah selanjutnya adalah memilih instrumen yang sesuai. Dalam proses ini, evaluasi yang mendalam perlu dilakukan terutama terkait likuiditas instrumen hingga tingkat imbal hasil yang ditawarkan.

Dengan memilih instrumen yang tepat, portofolio bisa mencapai hasil yang optimal sesuai tujuan investasi.

5. Eksekusi Investasi

Pada tahapan membuat portofolio treasury yang kelima, transaksi akan mulai diimplementasikan atau dieksekusi.

Transaksi dilakukan, baik di pasar primer atau sekunder, dengan memastikan jika pembelian telah sesuai dengan strategi yang tepat.

Di tahap ini, koordinasi sangatlah penting untuk mengontrol risiko serta menangani pencatatan. Ketelitian dalam proses ini akan sangat menentukan performa dan keandalan dari portofolio.

6. Monitoring Kinerja dan Risiko

Portofolio treasury yang telah dijalankan harus dipantau atau dimonitor kinerjanya agar sesuai dengan target.

Monitoring ini meliputi tahap evaluasi terhadap return aktual, perubahan nilai aset, dan potensi risiko yang mungkin muncul akibat adanya fluktuasi pasar.

Untuk tahap ini, kita bisa gunakan alat analisis, seperti duration analysis, Value at Risk, dan stress testing yang berguna dalam memahami sensitivitas portofolio akan perubahan pasar.

7. Evaluasi secara Berkala

Selain melakukan monitoring, evaluasi juga penting untuk dilakukan karena kondisi pasar yang terus berubah.

Evaluasi bertujuan untuk memastikan apakah pergerakan portofolio sudah tepat atau harus disesuaikan.

Apabila terjadi perubahan drastis, di sinilah kita bisa mengubah alokasi aset agar tetap sejalan dengan tujuan dan profil risiko.

Manfaat Menyusun Portofolio Treasury yang Baik bagi Perusahaan

Mengikuti tahapan membuat portofolio treasury yang baik memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Inilah berbagai macam manfaat selengkapnya.

1. Menjaga Stabilitas Arus Kas

Portofolio treasury akan membantu perusahaan menjaga stabilitas arus kas dan aset likuid yang bermanfaat dalam pemenuhan kewajiban, seperti membayar hutang dan operasional bisnis sehari-hari.

2. Mengoptimalkan Imbal Hasil

Salah satu manfaat utama dalam menyusun portofolio tidak lain adalah untuk mengoptimalkan imbal hasil.

Jika portofolio dirancang secara tepat, penggunaan aset bisa dioptimalkan untuk memberi kontribusi tambahan ke pendapatan perusahaan.

3. Mengelola Risiko Keuangan

Portofolio yang disusun secara diversifikasi, dapat berperan besar dalam mengelola risiko keuangan. Ketika kondisi pasar tidak stabil, portofolio yang baik akan mengurangi risiko kerugian dan melindungi nilai aset.

4. Mendukung Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Portofolio treasury dapat memberikan gambaran menyeluruh akan posisi keuangan perusahaan. 

Ini akan sangat berguna bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan strategis untuk jangka panjang. Terutama dalam hal ekspansi bisnis atau investasi baru.

Rancang Strategi Portofolio Treasury Efektif dengan PasarTrainer

Tahapan membuat portofolio treasury tidak bisa dilakukan sembarangan. Butuh perencanaan efektif dan matang agar membuahkan imbal hasil optimal.

Daftar di pelatihan treasury portfolio management dari Pasar Trainer untuk dapatkan pelatihan intensif penyusunan portofolio yang strategis. Ikuti juga rangkaian pelatihan treasury lainnya yang tak kalah berbobot, efektif untuk dukung optimasi investasi perusahaan.


Referensi:

kyrim.co.id - Menyusun Kebijakan Treasury dan Tugas Stafnya


blog.bankmega.com - Treasury Adalah Pengelolaan Aset Perusahaan


www.ocbc.id - Treasury Adalah

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.