Jangan Sepelekan, Ini 6 Tips Stress Management untuk Seorang Leader Baru

Memahami stress management untuk seorang leader baru sangat krusial demi menjamin lingkungan kerja tetap sehat. Ini mengingat tuntutan leader lebih banyak dibandingkan anggota timnya. Seorang leader perlu memastikan tim tetap produktif demi mencapai target perusahaan. 

Bila tidak bisa mengelola stres dengan baik, maka alur pekerjaan hingga produktivitas tim pun akan turut terganggu. Itulah mengapa, PasarTrainer memberikan 6 tips bagi para leaders baru agar dapat mengelola emosinya dengan baik dan menghindari stres berlarut-larut sebagai berikut.

6 Tips Stress Management untuk Seorang Leader Baru

Meskipun mengelola stres tidak bisa sukses secara instan, namun berbagai tips berikut menjadi teknik pengelolaan stres yang akan membantu menjaga kinerja sebagai leader di tempat kerja: 

Mendelegasikan Tugas dan Mengerucutkan Fokus

Seorang leader umumnya ingin melakukan semua hal sendiri. Ini adalah kesalahan umum yang kerap terjadi pada leader. Melakukan semua hal secara bersamaan hanya akan menghilangkan fokus utama kita. Hal tersebutlah yang kemudian mengundang lebih banyak stres. 

Untuk itu, tips mengelola stress untuk leader baru adalah sadari kemampuan serta kekuatan setiap anggota tim sehingga bisa mendelegasikan tugas pada ahlinya. Percayalah bahwa delegasi tersebut adalah keputusan tepat yang akan membantu menghemat waktu sebagai leader. 

Setelah mendelegasikan tugas, persempit dan kerucutkan fokus kita pada tugas-tugas utama sebagai leader. Prioritaskan tugas dengan urgensi lebih tinggi dan sesuaikan dalam agenda kita agar dapat diselesaikan selama jam kerja secara produktif.

Ikuti Pelatihan Leadership PasarTrainer agar menjalankan tanggung jawab sebagai leader lebih efisien!

Prioritaskan Diri Sendiri

Leader umumnya lebih mengutamakan target perusahaan yang sering kali berujung mengorbankan waktu hingga tenaga diri sendiri. Hal tersebut sebenarnya bukan hal yang buruk selama masih dalam moderasi dan bisnis sedang dalam musim puncaknya.

Bila kebiasaan tersebut berlangsung terus menerus hingga merugikan diri sendiri, sebaiknya segera hentikan demi kesehatan mental maupun fisik. Contoh kerugian yang dimaksud seperti jarang mengambil cuti hingga bekerja overtime.

Untuk itu, stress management untuk seorang leader yang sesuai dengan kasus ini adalah memprioritaskan diri sendiri. Mulailah kurangi beban dan waktu pekerjaan. Sebaiknya, luangkan waktu untuk bersama keluarga, berolahraga, atau menekuni hobi.

Selama tanggung jawab kita sebagai leader terpenuhi, maka memprioritaskan diri sendiri bukanlah sebuah dosa. Ini demi memastikan kita masih waras dan bahagia sembari tetap bekerja sebagai leader tim di perusahaan. 

Beranilah Meminta Bantuan

Tips mengelola stress untuk leader baru selanjutnya adalah berani meminta bantuan. Adapun bantuan yang dimaksud di sini merupakan bantuan ke profesional seperti psikolog. 

Konsultasi dengan spesialis kesehatan mental seperti psikolog bukan menunjukkan tanda kelemahan seperti stereotip yang ada. Kita tidak perlu memikirkan asumsi orang bahwa ada masalah dalam pekerjaan saat konsultasi ke psikolog.

Sebaliknya, cara tersebut bisa menjadi sebuah coping mechanism agar pengelolaan stres kita semakin baik. Sebab, kita memiliki seseorang untuk diajak curhat dan berdiskusi. Psikolog juga menjadi orang yang bisa mendorong kepercayaan diri serta memberikan afirmasi positif. 

Jangan Ragu Menolak Tawaran

Stress management untuk seorang leader yang satu ini cocok kita aplikasikan jika merasa sudah tidak mampu memegang tanggung jawab lebih banyak lagi. Biasanya, ini terjadi ketika perusahaan sedang memiliki banyak target yang harus dicapai. 

Bila kita ragu menolak tawaran, ini akan menjadi pemicu stres ke depannya karena beban pekerjaan semakin bertambah namun kemampuan diri sudah di ambang batas. Bahkan, risikonya bisa memengaruhi pekerjaan kita sebelumnya yang berakhir tidak maksimal. 

Itulah mengapa, menolak tawaran dan meminta perusahaan mendelegasikannya ke pihak lain juga bisa kita terapkan. Teknik ini juga berlaku bila tim kita mengalami hal yang sama. Jadi, sebagai leader sudah sepatutnya menjaga kestabilan performa tim dengan memegang beban pekerjaan sesuai kemampuan. 

Rutin Melakukan Yoga 

Selain berolahraga dan menjaga tubuh tetap aktif, teknik stress management untuk seorang leader yang kerap dilupakan adalah yoga. Sebaiknya, lakukan aktivitas ini dengan bimbingan profesional seperti spesialis yoga bersertifikat.

Kita bisa mendapatkan bimbingan langsung yang lebih komprehensif dan berdampak pada pengelolaan stres. Melakukan yoga merupakan kombinasi dari tiga komponen berupa pose, pernapasan, serta meditasi. 

Dari ketiga komponen tersebut, pernapasan merupakan bagian paling penting dari yoga. Sebab, mengontrol pernapasan akan menenangkan pikiran dan tubuh kita. Begitu pula dengan meditasi yang menjadikan kita lebih sadar dan penuh perhatian. 

Miliki Setidaknya Satu Hobi

Satu lagi tips mengelola stress untuk leader baru yang perlu diterapkan, yaitu memiliki hobi. Setidaknya, lakukan satu hal yang kita sukai dan bisa menjadi pengalih pikiran dari kehidupan di tempat kerja yang penuh profesionalitas.

Hobi seperti menonton film, melukis, hingga memasak jadi contoh kegiatan menyenangkan yang bisa mengalihkan pikiran. Melakukannya di sela-sela waktu luang setelah bekerja akan membantu kita agar lebih santai, tenang, kreatif, dan terhindar dari kecenderungan stres berlebihan. 

PasarTrainer juga punya Pelatihan Leadership yang fokus pada stress management untuk seorang leader. Setelah mengikuti pelatihan, kemampuan pengelolaan stres kita terjamin semakin meningkat. Ikuti pelatihannya dengan mendaftar di website resmi PasarTrainer!


Referensi

www.sentradayatalenta.com - Mengelola Stres dan Tekanan Sebagai Seorang Pemimpin


www.furstgroup.com - Managing Stress Five Key Strategies for Leaders


www.expirationreminder.net - 10 Effective Stress Management Techniques for Leaders


www.halodoc.com - Lakukan 5 Gerakan Yoga ini untuk Meredakan Stres