Jenis Fraud dalam Digital Banking dan Tips Mencegahnya

Insight Sep 1, 2025

Digital banking fraud semakin marak terjadi sekarang ini. Modus dan motifnya bisa berbeda-beda, namun yang jelas, tindakan ini begitu merugikan para korbannya.

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku biasanya memanfaatkan dan mencari celah dari kecanggihan teknologi. Ini membuat para korbannya sering kali terkelabui tanpa sadar. Meskipun begitu, tindakan ini bukan berarti tidak dapat dihindari.

Kita bisa menerapkan langkah antisipatif dengan cara-cara yang akan dijelaskan dalam artikel berikut. Mari pelajari lebih lanjut seperti apa tipsnya sekaligus dengan jenis-jenis fraud yang harus diwaspadai penuh.

7 Jenis Digital Banking Fraud yang Harus Diwaspadai

Seiring dengan teknologi yang terus berkembang, muncul modus-modus baru dalam tindakan fraud di dunia digital banking. Hal ini mengharuskan kita lebih waspada dan berhati-hati, terutama jika menemui ciri-ciri tindakan seperti berikut:

1. Phising

Phising adalah tindakan penipuan yang dilakukan untuk mengelabui korban agar mau memberikan data-data pribadi. Pelaku biasanya mengirimkan pesan kepada korban melalui SMS, WhatsApp, atau email dengan mengaku dari pihak bank.

Nantinya, korban akan diminta klik tautan palsu atau mengikuti langkah-langkah verifikasi yang dibuat-buat.

2. Card Skimming

Card skimming merupakan salah satu tindak pencurian data kartu debit maupun kredit melalui pita magnetik kartu. Modusnya bermula dengan memasangkan alat skimmer secara tersembunyi di mesin ATM atau EDC.

Ketika korban memasukkan kartunya ke dalam mesin, data yang ada dalam pita magnetik itu akan disalin oleh alat skimmer. Kemudian, data akan dipakai untuk menduplikasi kartu dan melakukan transaksi di luar pengetahuan korban.

3. Malware

Digital banking fraud ini memanfaatkan virus atau malware untuk memantau aktivitas perbankan korban. 

Malware tersebut menginfeksi ponsel korban di saat korban mengunduh aplikasi ilegal atau klik tautan dari lampiran email berbahaya. Akibatnya, tindakan ini bisa membuat korban kehilangan data berupa PIN, OTP, maupun data login.

4. Account Takeover (ATO)

Account Takeover (ATO) merupakan tindakan penipuan yang dilakukan dengan mengambil alih akun digital banking

Pelaku kemudian akan mencuri data login sehingga bisa melakukan top up ataupun transfer tanpa sepengetahuan korban. Data yang didapatkan pelaku bisa saja berasal dari malware maupun hasil phising.

5. Synthetic Identity Fraud

Modus satu ini termasuk dalam tindakan penipuan yang paling meresahkan. Bagaimana tidak, pelaku biasanya membuat identitas baru dengan menggabungkan informasi sah dan palsu.

Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya bisa mengelabui sistem perbankan dan lembaga keuangan. Jika pihak bank tidak awas dengan tindakan ini, bank bisa alami kerugian besar yang begitu merugikan

6. Fraud Rings

Fraud rings termasuk dalam digital banking fraud yang melibatkan jaringan kelompok yang terorganisir dengan cerdik. Karenanya, kejahatannya sangat berbahaya dan kebanyakan menggabungkan modus card skimming, phising, dan synthetic identity fraud sekaligus.

7. Money Laundering

Money laundering disebut juga sebagai tindakan pencucian uang dengan tujuan untuk menyamarkan asal usul uang hasil kejahatan agar tidak mudah diketahui oleh pihak berwenang. Salah satu contohnya adalah transfer lintas rekening.

Tips Terhindar dari Digital Banking Fraud

Walaupun fraud sering kali membuat korbannya terkelabui, kita tetap bisa menghindari tindakan ini dengan langkah pencegahan yang tepat. Ikuti tips berikut ini supaya tetap bisa mengamankan data dalam digital banking.

1. Gunakan Keamanan Berlapis

Di saat ancaman fraud meningkat, satu hal yang harus kita lakukan adalah meningkatkan keamanan berlapis, terutama pada aplikasi banking dan dompet digital. 

Contohnya, dengan memasang biometric login menggunakan face ID atau sidik jari hingga menggunakan two factor authentication.

2. Jangan Asal Klik Tautan Mencurigakan

Jika mendapatkan kiriman pesan berupa tautan yang aneh dan mencurigakan, sebaiknya jangan diklik. Hindari pula mengunduh aplikasi yang tidak tersedia secara resmi di App Store dan PlayStore supaya tidak sampai terjebak pada fake banking apps fraud.

3. Periksa Transaksi Bank Secara Rutin

Antisipasi tindakan fraud dengan mengaktifkan fitur notifikasi otomatis melalui email atau SMS dari bank. Fitur ini bisa membantu kita memantau transaksi yang terjadi di rekening secara rutin dan mencegah berbagai tindakan transaksi yang mencurigakan.

4. Selalu Amankan Perangkat

Fraud tidak hanya terjadi pada aplikasi, tapi juga bisa menginfeksi ponsel. Karena itu, selalu amankan ponsel dengan mengupdate OS secara berkala atau menginstal antivirus. Hindari juga penggunaan WiFi publik saat melakukan transaksi agar tidak mudah diretas.

Hindari Risiko Fraud dengan Ikuti Pelatihan Perbankan

Digital banking fraud adalah tindak penipuan yang berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian keuangan dalam jumlah besar. Tindakan ini tidak hanya bisa menimpa individu, tapi juga perusahaan yang sering melakukan transaksi perbankan.

Hindari ancaman ini dengan langkah pencegahan yang tepat, salah satunya dengan ikuti pelatihan Digital Fraud and Digital Documents in Banking Industry di PasarTrainer. Pelatihan ini dirancang secara komprehensif dan diajarkan dengan teknik penyampaian yang mudah dipahami.

PasarTrainer, sebagai training marketplace terbesar di Indonesia, juga memiliki daftar rekomendasi pelatihan lain di bidang digital banking yang sayang jika dilewatkan. Cek saat ini juga seluruh pelatihannya!


Referensi:

seon.io - Top Fraud Threats in Digital Banking


vida.id - Fraud Adalah


perbanas.org - Ini Jenis-Jenis Kejahatan Digital Perbankan dan Tips Menghindarinya


binus.ac.id - Mengenal Fraud di Layanan Fintech dan Cara Mencegahnya

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.