Jono Effendy: Menyalakan Semangat Sumpah Pemuda di Era Digital
Di tengah derasnya arus digital dan perubahan zaman yang serba cepat, semangat Sumpah Pemuda kerap terasa memudar di kalangan generasi muda. Banyak yang mengenangnya sebagai peristiwa sejarah, bukan sebagai sumber inspirasi yang hidup dalam keseharian.
Padahal, nilai-nilai Sumpah Pemuda persatuan, keberanian, dan tekad untuk maju justru semakin relevan di era modern ini. Pandangan itulah yang dipegang teguh oleh Jono Effendy, seorang profesional yang percaya bahwa semangat Sumpah Pemuda bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan energi yang harus terus dijaga.
Baginya, arti “kemerdekaan” yang diperjuangkan para pemuda 1928 kini bisa diwujudkan melalui kemandirian berpikir, keberanian berinovasi, dan semangat berkarya.
“Bagi saya, semangat Sumpah Pemuda itu hidup setiap kali kita berani berpikir mandiri dan menyuarakan pendapat dengan jujur,” ujar Jono saat berbincang menjelang peringatan hari bersejarah tersebut.
Sumpah Pemuda Sebagai Sumber Inspirasi
Lebih lanjut , ia menambahkan Sumpah Pemuda bukan hanya catatan sejarah yang diperingati setiap 28 Oktober. Ia melihatnya sebagai momentum yang menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun bangsa.
“Kita patut menghargai semangat para pemuda yang berani bersatu melampaui perbedaan. Dari merekalah lahir nilai persatuan yang menjadi dasar kemerdekaan kita,” jelasnya.
Masih kata Jono, semangat yang terkandung dalam Sumpah Pemuda tetap relevan hingga kini hanya bentuk perjuangannya yang berbeda. “Kalau dulu berjuang dengan senjata, sekarang dengan karya dan inovasi,” tambahnya.
Perjuangan Lewat Pendidikan dan Inovasi
Jono menilai bahwa anak muda masa kini memperjuangkan bangsanya melalui prestasi dan kontribusi di berbagai bidang.
“Ketika ada anak Indonesia yang berprestasi di bidang sains, olahraga, seni, atau teknologi, itu bentuk baru dari perjuangan. Mereka tetap berjiwa merdeka, hanya cara mereka yang berbeda,” katanya.
Perjalanan Karier dan Dedikasi Sosial
Sebagai informasi, sebelum terjun ke dunia teknologi pendidikan, Jono meniti karier di bidang audit dan keuangan. Ia pernah bekerja di Arthur Andersen dan Deloitte Touche, serta menjabat sebagai Komisaris Independen di FWD Insurance.Lebih dari tiga dekade pengalaman profesional ia jadikan bekal untuk membangun PasarTrainer.com, platform pelatihan profesional berbasis teknologi yang kini menjadi salah satu pionir di Indonesia.
Selain di dunia bisnis, Jono juga aktif dalam kegiatan sosial. Melalui Rotary Club of Jakarta Menteng, ia berkontribusi dalam berbagai program pendidikan dan pengabdian masyarakat. Ia bahkan dinobatkan sebagai Presiden Klub Terbaik se-District 3410 pada 2024, dan kini menjabat sebagai District Rotaract Chair serta Vice District Learning Chair untuk periode 2025–2026.
Jono percaya, semangat Sumpah Pemuda dan makna kemerdekaan sejati saling berkaitan erat. Sumpah Pemuda menanamkan nilai keberanian dan persatuan, sementara kemerdekaan memberi ruang bagi generasi muda untuk berpikir bebas dan berkontribusi bagi bangsa.
“Kalau dulu para pemuda bersumpah untuk satu tanah air dan bangsa, maka sekarang saatnya kita bersumpah untuk terus berkontribusi lewat karya,” pungkasnya.