Ketahui! Inilah 7 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Belakangan ini, sistem keuangan syariah sering menjadi pembahasan hangat, salah satunya yaitu tentang bank syariah. Bagi sebagian orang, mungkin saja muncul pertanyaan tentang apa saja perbedaan bank syariah dan bank konvensional.

Pada dasarnya, kedua jenis bank tersebut memang memiliki berbagai perbedaan yang cukup mendasar. Maka dari itu, supaya bisa memahaminya lebih lanjut, artikel ini akan membahas berbagai perbedaan dari kedua jenis bank tersebut.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Saat ini, bank syariah sudah mulai banyak ditemui dan sering menjadi perbincangan hangat. Mungkin saja, kamu bahkan sudah memiliki rekening bank syariah. Jadi, apa saja hal yang membedakan antara bank syariah dengan bank konvensional pada umumnya?

Inilah penjelasan dari perbedaan tersebut, hal-hal di bawah ini dapat menjadi referensi bagi kamu yang masih bingung ingin memilih jenis bank yang mana:

Latar Belakang dan Tujuan

Pertama, perbedaan bisa dilihat dari latar belakang dan tujuan dari kedua jenis bank ini. Untuk bank konvensional, umumnya memiliki orientasi yang berbasis keuntungan dengan sistem bebas nilai. Bisa dibilang, tujuan dan pelaksanaan dari bank konvensional mengikuti prinsip yang sudah umum di masyarakat.

Selanjutnya, ketika bicara tentang bank syariah, maka mungkin kamu akan berpikir bahwa jenis bank ini memiliki latar belakang yang berhubungan dengan syariah dalam agama Islam.

Hal tersebut memang benar, karena bank syariah tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan atau profit. Ada berbagai jenis nilai syariah yang diterapkan dan menjadi tujuan dari sistem perbankan ini. Aktivitas perbankan syariah tidak hanya melihat dari aspek dunia, melainkan juga melihat nilai-nilai yang dibawa hingga akhirat.

Prinsip dalam Pelaksanaannya

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang kedua yaitu melihat dari segi prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan perbankan. Jelas saja, terdapat perbedaan yang cukup mendasar dari segi prinsip ini.

Untuk bank konvensional, maka prinsip yang dianut mengacu pada aturan nasional dan internasional, sesuai dengan hukum yang masih berlaku.

Selanjutnya, bank syariah menerapkan berbagai prinsip pelaksanaan yang sesuai dengan hukum Islam. Maka dari itu, acuan utama dari perbankan ini yaitu berdasarkan Al-Qur’an, hadits, serta fatwa ulama. Selain itu, tentu saja bank syariah juga mematuhi peraturan yang berlaku.

Kesepakatan Formal

Kesepakatan formal yang dilakukan oleh bank konvensional merujuk pada perjanjian yang sah secara hukum nasional. Selanjutnya, untuk bank syariah, terdapat akad yang perlu memperhatikan hukum Islam.

Hubungan Bank dengan Nasabah

Selanjutnya, ada perbedaan bank syariah dan bank konvensional berdasarkan hubungan antara bank dengan nasabah.

Bank konvensional yang dikenal secara umum memiliki hubungan antara debitur dan kreditur. Pihak bank berperan sebagai kreditur dan pihak nasabah sebagai debitur.

Namun, hal ini berbeda dengan bank syariah yang memiliki empat jenis hubungan antara bank dengan nasabah. Hubungan tersebut meliputi kemitraan, penjual-pembeli, sewa, dan penyewa.

Jika memakai akad musyarakah serta mudharabah, maka hubungan yang terjadi yaitu kemitraan. Selanjutnya, untuk akad salam, istishna, dan murabahah, maka hubungan yang terjadi adalah nasabah sebagai pembeli dan pihak bank sebagai penjual.

Terakhir, ada akad ijarah yang menciptakan hubungan nasabah sebagai penyewa dan pihak bank di posisi pemberi sewanya.

Pengelolaan Dana

Perbedaan kedua bank ini juga dapat dilihat dari segi pengelolaan dana. Untuk bank konvensional, dana dikelola berdasarkan berbagai sistem bisnis yang menguntungkan. Hal ini selanjutnya diatur lebih jelas dengan Undang-Undang.

Untuk bank syariah, pengelolaan dana didasarkan oleh prinsip Islam. Maka dari itu, bank syariah hanya bisa melakukan pengelolaan dana dengan dasar peraturan Islam.

Hal ini menyebabkan ada berbagai sistem yang tidak digunakan karena bertentangan dengan prinsip Islam. Misalnya, uang dari nasabah tidak bisa diinvestasikan untuk usaha-usaha yang tidak sejalan dengan prinsip dan nilai Islam.

Sistem Bunga

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional berikutnya dapat dilihat dari sistem bunga yang diberikan. Bank konvensional akan memakai suku bunga untuk menjadi acuan dasar serta angka keuntungannya.

Namun, hal ini berbeda dengan bank syariah yang memakai sistem imbal hasil atau yang disebut sebagai nisbah. Jadi, hasil yang didapatkan didasarkan atas pembagian keuntungan yang diperoleh pihak bank dan nasabah. Dengan kata lain, bank syariah tidak menerapkan sistem bunga pada umumnya.

Sistem Pembagian Keuntungan

Masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, kali ini akan dibahas lebih lanjut tentang perbedaan dari segi keuntungan.

Untuk bank konvensional, keuntungan yang didapatkan yaitu berdasarkan keuntungan suku bunga yang dibebankan kepada pihak nasabah.

Untuk bank syariah, ada berbagai jenis keuntungan sesuai dengan jenis hubungan  sebagaimana yang sudah dibahas sebelumnya. Jadi, keuntungan bank syariah berasal dari  kemitraan, jual-beli, dan sewa-menyewa.

Demikian berbagai perbedaan dari bank syariah dan bank konvensional yang sudah umum dikenal masyarakat. Pada dasarnya, pemilihan dari penggunaan bank tersebut juga sangat dipengaruhi oleh preferensi dari setiap nasabah.

Jika melihat perbedaan bank syariah dan bank konvensional di atas, maka tentu saja ada dasar-dasar penting yang perlu dipahami. Tenang saja, kamu bisa mengikuti program pelatihan perbankan syariah dari PasarTrainer jika ingin lebih mendalami bidang ini, klik di sini untuk informasi lebih lanjutnya!


Referensi

www.cimbniaga.co.id - Mengenal Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
www.megasyariah.co.id - Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
www.ocbc.id - Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional