Memahami Assessment: Dari Pengertian, Jenis, Hingga Tujuan

Assessment adalah salah satu cara perusahaan untuk menilai kinerja dan juga kompetensi karyawan. Umumnya karyawan akan menjelaskan apa yang telah mereka capai dan juga tantangan yang mengikutinya.

Adanya assessment akan membantu karyawan dan perusahaan untuk terus berkembang. Untuk memahami lebih lanjut mengenai assessment dan agar kita lebih siap untuk menghadapinya, berikut adalah informasi terkait assessment, mulai dari pengertian hingga tujuannya. 

Definisi Assessment dalam Dunia Kerja

Berdasarkan Cambridge Dictionary, assessment adalah suatu proses untuk menganalisis dan memberikan penilaian kepada karyawan. 

Proses tersebut kemudian difokuskan pada rencana training jangka panjang. Harapannya karyawan bisa mendapatkan kemajuan dalam hal belajar setelah mengikuti proses assessment. 

Proses assessment berbeda dengan evaluasi. Assessment lebih kepada memetakan kekurangan dan kelebihan dari karyawan. Sehingga perusahaan mampu memberikan rekomendasi yang berguna untuk mengembangkan kemampuan karyawan, seperti dengan melakukan training. 

Sementara itu, untuk evaluasi fokus pada hasil akhir, yakni apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan standar yang sedang diberlakukan. Standar tersebut ditentukan secara sepihak.

Fungsi Proses Assessment dalam Perusahaan

Setidaknya ada dua fungsi utama dari assessment, yakni:

1. Formatif 

Fungsi pertama assessment adalah formatif. Fungsi ini berkaitan dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan. Misalnya, karakter dan teknis. 

Umumnya, untuk mendapatkan fungsi formatif ini, perusahaan akan melakukan assessment di awal dan pertengahan durasi pekerjaan kita. Misalnya, dengan melakukan wawancara ketika recruitment dan review performa per kuartal. 

Tujuannya agar perusahaan bisa membuat perencanaan pengembangan diri salah satunya dengan training untuk karyawan. 

Dengan begitu, kinerja karyawan bisa meningkat dan mampu memberikan banyak kontribusi pada perusahaan. 

2. Sumatif 

Fungsi sumatif akan menentukan apakah seorang karyawan layak untuk mendapatkan promosi jabatan, kenaikan gaji, hingga mendapatkan bonus atau tidak. 

Intinya sumatif lebih evaluatif karena menilai kinerja karyawan. Kinerja tersebut dibandingkan dengan periode sebelumnya. 

Umumnya, untuk mendapatkan fungsi sumatif, perusahaan akan melakukan assessment pada akhir durasi kita bekerja. Misalnya, menjalani review kinerja di akhir tahun. 

Jenis-Jenis Assessment dalam Perusahaan

Ada beberapa jenis assessment yang umumnya dilaksanakan oleh perusahaan, yakni:

1. Penilaian Tertulis (Write Assessment)

Jenis yang pertama untuk assessment adalah meminta karyawan menjawab pertanyaan yang diberikan perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab dalam deadline tertentu.

2. Penilaian Performa (Performance Assessment)

Karyawan akan diminta untuk mengikuti assessment yang telah dibuat berdasarkan situasi tertentu. Dari sana perusahaan akan menilai sikap dan kinerja karyawan saat menghadapi situasi yang diujikan.

3. Penilaian Kemampuan (Skill Assessment)

Assessment ini umumnya dilakukan perusahaan ketika proses recruitment. Dari tes ini, perusahaan akan mengidentifikasi apakah karyawan telah memenuhi syarat dan kualifikasi untuk bidang yang dibutuhkan perusahaan. 

4. Penilaian Diagnostik (Diagnostic Assessment)

Karyawan diuji terkait pengetahuan mereka soal pekerjaan yang akan mereka jalani nanti. 

Umumnya beberapa pertanyaan akan diberikan oleh perusahaan. Kemudian, dari hasil tersebut perusahaan bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan dari karyawan. 

5. Penilaian Kognitif (Cognitive Assessment)

Lewat penilaian kognitif, perusahaan akan memahami seberapa cerdas karyawan yang melamar. 

Umumnya calon karyawan akan diuji seberapa kritis pemikiran mereka dan bagaimana solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah kompleks. 

6. Assessment dalam Pekerjaan 

Untuk assessment satu ini akan dijalani oleh karyawan yang telah diterima kerja. Biasanya mereka akan mengikuti assessment berupa penilaian kinerja, tes keterampilan dan pengetahuan, penilaian kompetensi, dan juga interview untuk evaluasi. 

Assessment dengan interview biasanya mengharuskan karyawan untuk bertatap muka dengan atasan. 

Tujuan Adanya Assessment dalam Perusahaan 

Assessment diperlukan perusahaan dengan tujuan, antara lain:

1. Memberikan Motivasi untuk Karyawan 

Kelebihan dan kekurangan karyawan memang akan dinilai lewat assessment, tetapi lebih daripada itu, karyawan juga dapat termotivasi. 

Ini karena perusahaan umumnya memberikan apresiasi kepada karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan sesuai target. 

Dengan demikian, motivasi bekerja karyawan dapat meningkat, baik yang telah mendapatkan apresiasi berupa penghargaan maupun yang belum. 

2. Meningkatkan Jenjang Karier

Dengan mengikuti assessment kita mendapatkan peluang untuk meningkatkan jenjang karier kita. Assessment akan membantu perusahaan untuk mengetahui mana karyawan yang perlu dipromosikan untuk naik jabatan. 

3. Hubungan Perusahaan dengan Karyawan Makin Erat

Assessment perusahaan terhadap karyawan seharusnya memberikan dampak positif bagi keduanya. Alasannya, produktivitas karyawan lebih meningkat dan perusahaan bisa memenuhi targetnya.

4. Merencanakan Training untuk Karyawan 

Ketika perusahaan sudah memahami kinerja karyawan, maka perusahaan dapat segera merencanakan training. Tujuannya untuk mendukung tumbuh kembang karyawan. 

Melihat pentingnya assessment dalam perusahaan, maka penting untuk kita terus mengembangkan kemampuan assessment dan training skills. 

Jangan khawatir, PasarTrainer bisa membantu menyediakan training untuk karyawan, yakni Training and Assessment Skill. Dengan mengikuti training tersebut kita akan mampu memahami pelatihan dan pembelajaran andragogi, menyusun modul pelatihan, hingga memahami serta mampu menerapkan keahlian seorang pelatih yang efektif. 

Selain Training and Assessment Skill, PasarTrainer juga memiliki banyak training yang berkaitan dengan training skills. Yuk tingkatkan training skills bersama PasarTrainer.

Referensi: