Mengenal Cara Kerja PLTU, Komponen Penyusun, dan Manfaatnya
Industri pembangkit listrik menjadi salah satu sektor substansial bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Pada dasarnya, PLTU adalah jenis pembangkit yang memanfaatkan uap air sebagai sumber energi untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
PLTU menjadi salah satu sumber pemasok listrik utama di berbagai negara. Hal ini disebabkan karena kemampuannya dalam menghasilkan listrik yang besar sehingga cocok untuk mendukung infrastruktur, industri, dan kebutuhan rumah tangga.
Meskipun demikian, cara kerja PLTU diyakini mampu membawa dampak lingkungan seperti emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Lantas, bagaimana prinsip cara kerja pembangkit tenaga listrik uap ini?
Prinsip Cara Kerja PLTU
PLTU berbahan bakar batu bara menjadi salah satu jenis pembangkit listrik dengan tingkat produksi tertinggi secara global termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan batu bara yang melimpah dan harganya yang relatif murah.
Maka dari itu, batu bara menjadi bahan bakar utama PLTU untuk menghasilkan energi panas. Lalu, bagaimana proses kerja PLTU dimulai?
Proses kerja ini dimulai dengan pembakaran batu bara di dalam tungku boiler. Panas yang dihasilkan dari proses ini akan mengubah air menjadi uap.
Kemudian, uap ini akan dialirkan ke turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Setelah melewati turbin, uap ini dikirim ke kondensor, lalu didinginkan, dan diubah kembali menjadi air.
Air ini kemudian dipompa lagi ke boiler untuk digunakan kembali. Siklus ini akan berlanjut secara terus-menerus. Cara kerja PLTU sebenarnya terbilang cukup kompleks yang melibatkan sistem dan penyusunnya.
Maka dari itu, mari kita pahami komponen-komponen penyusun PLTU untuk mendapatkan wawasan ini secara komprehensif.
Komponen Utama PLTU
Berikut adalah penjelasan mengenai komponen-komponen utama penyusun PLTU yang berpengaruh pada proses kinerjanya:
1. Batu Bara
Batu bara menjadi bahan bakar utama PLTU untuk memanaskan air hingga menjadi uap. Cara kerja PLTU dimulai dengan proses pembakaran yang memanfaatkan minyak solar.
Di Indonesia, PLTU umumnya menggunakan batu bara jenis subbituminus dengan nilai panas antara 5700-6400 kkal/kg. Meski demikian, batu bara jenis ini berpotensi menghasilkan gas-gas buangan yang mampu mencemari udara.
Selain itu, pembakaran batu bara juga bisa berdampak pada emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang berkontribusi pada perubahan iklim global.
2. Boiler
Fungsi utama dari boiler adalah mengubah air menjadi uap yang digunakan untuk memutar turbin.
Boiler akan memproduksi uap sesuai dengan kebutuhan, memanaskan uap sebelum mengalir ke turbin, dan memanaskan kembali uap yang telah digunakan turbin.
Boiler terdiri dari tiga komponen pemanas yaitu superheater primer, superheater sekunder, dan reheater.
3. Turbin
Turbin menjadi komponen utama untuk mengubah energi kinetik dari uap air menjadi energi mekanik dengan menggerakkan bilah-bilahnya.
Uap kering dari boiler menggerakkan bilah-bilah turbin sehingga membuat rotor yang terhubung dengan generator sinkron menjadi berputar.
Turbin pada PLTU batu bara umumnya terdiri dari turbin tekanan tinggi, tekanan menengah, dan tekanan rendah.
4. Generator
Energi mekanik dari turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh komponen generator. Komponen ini bekerja sesuai dengan prinsip elektromagnetik.
Energi mekanik dari turbin akan menggerakkan kumparan dalam generator, yang pada akhirnya mampu menghasilkan listrik.
Kemudian, arus listrik ini akan disimpan dalam transformator.
5. Transformator
Transformator tentu menjadi komponen penting dalam proses atau cara kerja PLTU. Komponen ini berguna untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator.
Generator biasanya akan menghasilkan tegangan listrik yang rendah sehingga perlu ditingkatkan agar bisa didistribusikan melalui jaringan transmisi listrik di sekitar PLTU.
6. Sistem Pendingin
Sistem pendingin adalah komponen yang memegang peranan sentral pada PLTU. Komponen ini bertugas menjaga suhu mesin serta memastikan komponen vital tetap berada dalam kondisi aman dan optimal.
7. Penghancur Batu Bara
Komponen yang tidak kalah penting dalam proses kerja PLTU adalah penghancur batu bara atau pulverizer mill. Alat ini digunakan untuk menghancurkan batu bara hingga menjadi serbuk halus yang dibutuhkan dalam proses pembakaran.
Manfaat PLTU di Indonesia
PLTU tentu menjadi industri pembangkit listrik viral di Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, memperluas akses energi, meningkatkan kualitas hidup, dan memastikan ketahanan energi nasional. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
PLTU mampu menjadi sumber energi yang bisa diandalkan selama 27 jam setiap harinya. Di sisi lain, PLTU juga mampu menghasilkan energi yang stabil, efisien, dan stabil sehingga bisa menopang kebutuhan energi nasional.
PLTU juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi daerah dengan cara menyerap tenaga kerja lokal dan mendorong aktivitas ekonomi di sekitarnya.
Itulah setidaknya beberapa informasi yang bisa kita pahami mengenai cara kerja PLTU, komponen penyusun, dan manfaatnya. Ketika kita terjun di industri pembangkit listrik, pemahaman teori saja tentu tidak cukup. Kita juga perlu pengalaman praktiknya.
Tidak perlu khawatir, kita bisa mengandalkan pelatihan yang sudah disediakan oleh PasarTrainer. Terdapat program Pelatihan Mining seperti Sistem Penanganan Batu Bara pada PLTU yang tentunya akan memudahkan kita mempelajari dunia listrik dan pertambangan baik dari segi teori maupun praktiknya.
Referensi
indonesiare.co.id - Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTUwww.liputan6.com - 7 Cara Kerja PLTU Berdasarkan Komponen dan Fungsi, Kenali Juga Manfaatnya?
tirto.id - Prinsip dan Cara Kerja PLTU Batu Bara dan Komponen Penyusunnya