Mengenal HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan Prosedurnya

HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) jadi jenis sertifikasi yang kita perlukan dalam mendapatkan kepercayaan konsumen. Khususnya jika bekerja di industri pangan. Sebab, sistem HACCP mengatur dan memastikan bahwa makanan yang diproduksi aman dari berbagai risiko.

Terdapat sejumlah prosedur yang harus dilalui untuk menerapkan HACCP. Apa sajakah itu? Kami akan membahasnya dengan lengkap pada artikel ini. Mari kita simak lebih detail tentang HACCP dan langkah-langkah prosedurnya di bawah ini!

Apa Itu HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point)?

HACCP merupakan sistem yang diterapkan demi memastikan keamanan suatu produk makanan. Sistem HACCP telah diakui secara internasional. Itulah mengapa, HACCP jadi standar untuk seluruh perusahaan di dunia yang berkecimpung dalam industri pangan.

Terdapat proses identifikasi, lalu analisis, serta pengelolaan faktor risiko selama produksi pangan berlangsung. Sistem HACCP diawali dengan memilih bahan baku berkualitas yang aman. Lalu, dilanjutkan ke tahap produksi sampai akhirnya didistribusikan ke konsumen.

Perusahaan pangan yang memiliki sertifikat HACCP sama dengan memiliki jaminan bahwa produknya aman untuk kita konsumsi. Melalui penerapan HACCP, perusahaan pangan dapat terhindar dari risiko kerugian karena kesalahan penanganan produk. 

Selain itu, perusahaan juga terlindungi dari risiko kerugian karena peristiwa tidak terduga dan berhubungan dengan keselamatan konsumen. Melihat manfaatnya, kini mulai banyak perusahaan yang mengajukan sertifikasi HACCP sebagai peningkatan pelayanan untuk konsumen.

Prosedur HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point)

Terdapat beberapa syarat yang perlu kita penuhi jika ingin melaksanakan prosedur untuk menerapkan HACCP. Berbagai syarat tersebut di antaranya:

  • Mempraktikkan tujuh prinsip dasar dalam HACCP;
  • Memahami aturan tentang keamanan pangan dan jaminan mutu;
  • Memiliki sejumlah karyawan dengan tanggung jawab mengawasi mutu dan jaminan keamanan pada proses produksi;
  • Memiliki tempat yang bisa digunakan untuk proses produksi;
  • Memiliki dokumen yang lengkap terkait perusahaan, misalnya SIUP, Akta Pendirian, TDP, NPWP, hingga Surat Izin Usaha.   

Apabila seluruh persyaratan tersebut bisa kita penuhi, maka prosedur HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) bisa kita lakukan.

Mempersiapkan Syarat dan Dokumen

Kita perlu memahami berbagai persyaratan HACCP dengan seksama. Sebaiknya, tunjuk satu orang karyawan agar dapat menjadi penanggung jawab dalam proses sertifikasi HACCP.

Lalu, bentuk satu tim yang diketuai oleh karyawan tersebut. Tim merupakan pihak yang terlibat dalam proses produksi. Seperti ahli keamanan pangan dan teknisi.

Mengaplikasikan Sistem HACCP

HACCP mempunyai rancangan spesifik untuk setiap macam produk. Setelah paham dengan ilmunya, kita perlu implementasi seluruh metode pada proses seleksi bahan baku, kemudian produksi, serta distribusi produk.

Kelompok produk pangan dalam sistem HACCP terbagi menjadi: 

  • Lemak dan minyak;
  • Produk susu;
  • Serelia; 
  • Sayur dan buah-buahan;
  • Ikan;
  • Roti;
  • Daging. 

Adapun lingkup sistem HACCP mulai dari produksi, lalu produk, hingga prosesnya. Ketika menerapkan HACCP, perlu dibuat rancangan pada setiap kelompok produk. Sebab, satu sertifikasi berlaku hanya untuk satu kelompok produk.

Menganalisis Sistem 

Analisis berupa identifikasi kekurangan yang ada pada sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dengan implementasi menggunakan standar sebelumnya. 

Tersedia tim audit yang berperan menganalisis ataupun mengevaluasi penggunaan sistem sepanjang masa penerapannya. Jika kesulitan masih terjadi, kita dapat menyewa konsultan agar dapat memudahkan proses analisis dan evaluasi.

Melakukan Kerja Sama dengan Lembaga Sertifikasi

Lembaga sertifikasi akan menjadi pihak yang membantu kita melalui proses sertifikasi HACCP. Pastikan memilih lembaga terpercaya dengan kualifikasi serta standar sesuai ketetapan pemerintah.

Menilai dan Mengaudit

Setelah pengajuan sertifikasi ketika kirimkan, tim audit akan muncul untuk menilai kebijakan serta prosedur keamanan untuk produksi pangan. Pemeriksaan meliputi pengecekan untuk memastikan seluruh tahapan sesuai dengan standar HACCP. 

Kemudian, proses audit terbagi jadi tahap pengecekan dokumen serta tahap inspeksi menuju lokasi produksi. Ketika tim audit sampai di tahap  yang kedua, maka langkah-langkah berikut akan dilakukan:

  • Meninjau keseluruhan lokasi produksi;
  • Mewawancarai beberapa karyawan secara acak, demi memastikan seluruh karyawan perusahaan paham dengan sistem HACCP;
  • Mengecek sampel pangan;
  • Mengulas implementasi HACCP oleh perusahaan.

Mendapatkan Hasil 

Pada prosedur terakhir, tim auditor menyerahkan catatan tentang kekurangan yang perlu kita perbaiki. Terdapat batas waktu yang diberikan pada kita untuk melakukan revisi atas sistem dokumentasi HACCP.

Hasil perbaikan kemudian dilaporkan lagi menuju tim auditor. Lalu, terdapat pengecekan ulang yang akan memastikan telah ada perbaikan sesuai dengan saran. Jika perbaikan telah sesuai, maka sertifikat HACCP pun diterbitkan.

Begitulah pengertian dari HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) serta enam langkah yang kita perlukan untuk menjalankan prosedurnya. Memahami sistem HACCP kini lebih mudah karena tersedia Pelatihan HACCP yang memadai dari PasarTrainer.

Pelatihan tersebut jadi solusi agar kita lebih paham tentang persyaratan, sistem, hingga implementasi HACCP yang tepat. Mengelola perusahaan pangan pun lebih percaya diri jika kita memiliki sertifikasi HACCP. Segera ikuti pelatihannya hanya di pasartrainer.com!


Referensi: 

mutucertification.com - Pengertian HACCP Tujuan Prinsip Contoh


www.sucofindo.co.id - Prosedur Manfaat dan Implementasi Sertifikasi HACCP


ukmindonesia.id - Hazard Analysis and Critical Control Points HACCP