Mengenal Perbedaan Bunga Bank Fixed dan Bunga Bank Floating
Bagi yang pernah melakukan pinjaman di bank, pasti sudah tidak asing dengan bunga bank fixed dan bunga bank floating. Namun, sudah tahukah apa perbedaan bunga bank tersebut?
Artikel ini akan membahas tentang perbedaan antara bunga bank fixed dan bunga bank floating. Yuk, simak informasi lengkapnya!
Apa itu Bunga Bank?
Bunga bank merupakan imbal hasil atau keuntungan yang diberikan pihak bank kepada nasabah atas simpanan, baik berupa tabungan maupun deposito. Sedangkan dalam konteks pinjaman, bunga bank diartikan sebagai biaya yang dikenakan bank kepada nasabah atas pinjaman yang diterima.
Besaran bunga bisa berbeda pada setiap bank tergantung dari jenis pinjaman hingga tenor atau jangka waktu cicilan. Umumnya, semakin lama tenor pinjaman, maka akan semakin besar bunga bank yang dibebankan.
Perbedaan Bunga Bank Fixed dan Bunga Floating
Ada beberapa jenis bunga bank yang sering digunakan dalam aktivitas perbankan, khususnya dalam transaksi pinjaman. Di antaranya bunga fixed atau bunga tetap dan bunga mengambang atau floating.
Bunga tetap atau fix interest rate merupakan jenis bunga yang besarannya selalu tetap atau tidak mengalami perubahan selama periode tertentu. Dalam konteks pinjaman, bunga ini memberikan keuntungan berupa kepastian jumlah cicilan dibayar tiap bulan.
Sedangkan bunga floating atau bunga mengambang merupakan jenis bunga yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar dan kebijakan bank.
Lantas, apa perbedaan kedua jenis bunga ini? Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Jumlah Bunga Setiap Bulan
Bunga fixed memiliki jumlah bunga yang tetap setiap bulan. Besaran bunga pinjaman jenis ini tidak akan mengalami perubahan hingga jatuh tempo cicilan selesai.
Sedangkan pada bunga floating, jumlah bunga setiap bulan terus mengalami perubahan sesuai dengan kondisi pasar dan kebijakan bank. Biasanya, jumlah bunga akan mengikuti BI rate. Selain jumlah bunga bulanan, biaya admin kedua jenis bunga ini juga berbeda.
2. Mekanisme Perhitungan Bunga
Perbedaan bunga bank fixed dan floating yang selanjutnya adalah dari mekanisme perhitungan bunga. Bunga fixed umumnya menawarkan cara perhitungan bunga yang lebih mudah jika dibandingkan bunga floating.
Untuk menghitung bunga fixed, kita hanya perlu mengalikan besaran bunga yang telah ditentukan kreditur dengan jumlah pinjaman yang kita terima. Besaran bunga fixed akan sama setiap bulan.
Sedangkan perhitungan bunga floating harus dilakukan secara berkala karena suku bunga dasar bisa saja berubah setiap saat. Untuk menghitung bunga floating, kita perlu mengetahui perubahan suku bunga dengan mengacu pada data BI rate.
Mana yang Lebih Baik antara Bunga Fixed dan Floating?
Pada dasarnya, masing-masing jenis bunga pinjaman ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Sebelum memilih, kita juga bisa mempertimbangkan beberapa hal seperti biaya administrasi hingga pajak yang dibebankan.
Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara bunga floating dan fixed, ketahui dulu kelebihan dan kekurangan keduanya berikut ini:
Kelebihan dan Kekurangan Bunga Fixed
Bunga fixed menawarkan banyak kelebihan. Antara lain:
1. Kepastian Anggaran
Bunga fixed menawarkan cicilan dengan besaran bunga yang tetap setiap bulan sehingga memudahkan dalam perencanaan keuangan.
2. Stabilitas Keuangan
Bunga jenis ini cocok untuk nasabah yang menginginkan kestabilan dalam pembayaran cicilan setiap bulan.
3. Perlindungan dari Kenaikan Suku Bunga
Dengan memilih bunga fixed, kita tidak perlu khawatir akan kenaikan suku bunga karena besaran bunga cicilan tidak dipengaruhi oleh kebijakan bank.
Meski menawarkan banyak kelebihan, bunga fixed juga memiliki kekurangan. Berikut di antaranya:
4. Potensi Bunga Tinggi
Penetapan bunga fixed umumnya lebih tinggi jika dibandingkan bunga floating yang membuat total biaya pinjaman lebih besar.
5. Tidak Menikmati Penurunan Bunga
Jika suku bunga bank sentral mengalami penurunan, nasabah yang memilih bunga fixed tidak akan menikmati penurunan cicilan.
6. Keterbatasan Masa
Tidak semua jenis pinjaman bisa mengajukan bunga fixed. Biasanya, bank hanya menawarkan bunga fixed untuk pilihan tenor tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan Bunga Floating
Kelebihan bunga floating antara lain:
1. Fleksibilitas
Bunga floating memungkinkan debitur untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan suku bunga dan kondisi pasar terkini.
2. Potensi Bunga Lebih Rendah
Saat suku bunga acuan turun, cicilan bulanan pinjaman dengan bunga floating akan ikut turun mengikuti BI rate.
3. Cocok untuk Pinjaman Jangka Panjang
Bunga floating cocok untuk debitur yang mengajukan pinjaman jangka panjang karena besaran cicilan akan mengikuti tren suku bunga acuan.
Selain menawarkan kelebihan, bunga floating juga memiliki kekurangan, antara lain:
4. Ketidakpastian Cicilan
Jika memilih bunga floating, maka jumlah cicilan setiap bulan tidak akan sama karena disesuaikan dengan suku bunga acuan.
5. Risiko Kenaikan Bunga
Jika suku bunga acuan mengalami kenaikan, maka besaran cicilan pinjaman juga akan mengalami kenaikan sesuai dengan besaran suku bunga acuan.
Bijak dalam Memilih Jenis Bunga Bank untuk Keuangan yang Sehat
Memilih jenis bunga yang tepat saat mengajukan pinjaman penting diperhatikan karena berpengaruh terhadap besaran cicilan bulanan dan total pinjaman secara keseluruhan.
Maka dari itu, penting memahami perbedaan bunga bank fixed dan floating, agar dapat memilih dengan tepat sesuai kebutuhan.
Siapkan diri untuk mengelola keuangan secara sehat dengan mengikuti Pelatihan General Banking dari PasarTrainer. Di sini, kita akan belajar bagaimana mengelola keuangan secara komprehensif termasuk memilih jenis suku bunga yang tepat.
Referensi
banksaqu.co.id - Bunga Bankwww.dbs.id - Ini Perbedaan Bunga Fixed dan Bunga Floating pada Pinjaman
finansial.bisnis.com - Mengenal Suku Bunga Tetap Fixed dan Mengambang Floating dalam KPR