Merayakan Kebersamaan: Eksplorasi Keindahan Wisata dan Budaya Jogja

Life at PasarTrainer Jan 15, 2024

Tepat pada tanggal 14 Januari 2024, seluruh tim PasarTrainer kembali mengadakan kegiatan outing kantor tahunan, sebuah tradisi untuk merayakan kebersamaan sekaligus menyegarkan pikiran setelah menjalani rutinitas kerja. Tahun ini, Jogja dipilih menjadi tujuan outing. Kota yang kaya sejarah, ramah, dan hangat ini terasa seperti tempat yang tepat untuk menguatkan ikatan tim dan menciptakan momen berkesan bersama.

Hari Pertama: Menyelami Sejarah Jogja

Perjalanan dimulai sejak pagi hari dari Bandara Soekarno-Hatta. Setibanya di Jogja, agenda pertama tentu saja mencicipi kuliner ikonik: gudeg. Hidangan khas ini Jogja menjadi pembuka yang cocok sebelum kami memasuki petualangan berikutnya.

Destinasi utama hari itu adalah Taman Sari, kompleks bersejarah yang dulunya menjadi bagian penting dari Keraton Yogyakarta. Ketika kami melangkah masuk, suasananya seakan membawa kami mundur ke masa lampau. Koridor batu, lengkungan-lengkungan artistik, dan lorong bawah tanah menciptakan aura misterius sekaligus menenangkan.

Salah satu bagian yang paling memukau dari Taman Sari tentu Umbul Binangun, kolam pemandian megah yang menurut sejarah digunakan oleh para putri dan permaisuri Sultan di masa lampau. Air kolam yang jernih berpadu dengan arsitektur simetris menjadikan tempat ini spot favorit pengunjung. Tidak heran jika banyak dari tim PasarTrainer yang berhenti sejenak untuk mengabadikan momen.

Perjalanan dilanjutkan ke Candi Ratu Boko, sebuah kompleks bersejarah yang berada di dataran tinggi. Tempat ini bukan sekadar susunan batu kuno, tapi merupakan saksi dari kejayaan masa lalu yang kaya akan nilai budaya. Dari lokasi ini, panorama Gunung Merapi dan Candi Prambanan terlihat sangat jelas, sungguh pengalaman yang sangat luar biasa. Dan saat matahari mulai turun, pemandangan berubah menjadi semakin epik, sunset yang begitu tenang dan memukau menjadi penutup sempurna untuk hari pertama outing PasarTrainer.

Hari Kedua: Petualangan Air di Goa Pindul

PasarTrainer doc.

Hari kedua dimulai dengan penuh antusias karena tim PasarTrainer akan menjelajahi Goa Pindul, salah satu destinasi cave tubing paling terkenal di Yogyakarta saat ini. Sesampainya di lokasi, pemandu memberikan perlengkapan pelampung, helm, dan sedikit arahan mengenai Goa Pindul. Lalu kami duduk bersama-sama di atas ban besar yang menyusuri sungai bawah tanah.

Begitu memasuki gua, suasana menjadi dramatis. Cahaya alami dari celah-celah goa di atas jatuh menembus kegelapan, menciptakan efek yang sering disebut “Cahaya Surga.” Dinding gua dipenuhi stalaktit dan stalagmit yang terbentuk secara alami sejak ribuan tahun membuat kami tak berhenti berdecak kagum.

Perjalanan ini bukan hanya menantang adrenalin, tetapi juga memberi pengalaman baru tentang bagaimana alam menyimpan cerita panjang yang sering kali luput dari perhatian sehari-hari.

Hari Ketiga: Menyusuri Merapi dan Keindahan Budaya Lokal

PasarTrainer doc.

Bagi sebagian tim PasarTrainer hari ketiga menjadi hari yang paling seru. Kami bersiap naik jeep terbuka, kendaraan khas wisata petualangan di kawasan Merapi. Dengan angin yang berhembus kencang dan pemandangan lereng Merapi yang megah, perjalanan terasa menyenangkan sekaligus menegangkan.

Namun bukan hanya soal petualangan. Kami juga menyempatkan untuk singgah ke sentra UMKM pembuatan rengginang, tempat masyarakat lokal berbagi cerita tentang proses pembuatan jajanan tradisional tersebut. Setelah itu, kami juga berkesempatan untuk mencoba membuat batik. Bagi sebagian dari kami, pengalaman ini adalah yang pertama. Di awal, menggambar pola dengan canting terasa sulit, tetapi lama-kelamaan menjadi menyenangkan. Dari sini, kami belajar bahwa membatik bukan hanya soal seni, tetapi juga latihan kesabaran dan ketelitian.

Perhentian berikutnya adalah Bukit Rhema, rumah doa berbentuk burung yang dikenal luas sebagai “Gereja Ayam.” Untuk mencapai puncaknya, kami harus menaiki tangga di dalam bangunan. Namun rasa lelah langsung terbayar dengan panorama luar biasa dari menara pandang di bagian kepala burung. Pemandangannya yang damai, seolah mengajak siapa pun untuk sejenak merenung dan bersyukur dari atas sini.

Terakhir, kami berkunjung ke Nepal Van Java, sebuah desa wisata di lereng Gunung Sumbing yang terkenal dengan rumah-rumahnya yang bertumpuk. Sebuah lanskap yang tersusun mirip desa-desa di Himalaya. Udara sejuk, pemandangan pegunungan, dan suasana yang tenang membuat tempat ini menjadi salah satu favorit kami.

Kebersamaan yang Bermakna

Sebelum kembali ke Jakarta, kami tentu tidak melewatkan momen berjalan-jalan di Malioboro, pusat ikon kota Yogyakarta. DI Sepanjang trotoar kami menjumpai banyak pedagang batik, tas anyaman, dan cinderamata khas Jogja. Beberapa dari kami berbelanja, yang lain menikmati kuliner dan suasana malamnya yang begitu syahdu.


Selama tiga hari di Jogja, kami sadar kegiatan ini bukan hanya soal jalan-jalan. Ada pelajaran tentang kebersamaan, tentang menghargai waktu bersama, tentang mengenal satu sama lain dan lebih dekat diluar suasana kantor. Jogja mengingatkan kami bahwa keindahan tidak melulu tentang pemandangan yang memesona, tetapi juga tentang sejarah, kearifan lokal, dan kehangatan masyarakatnya.

Outing ini menjadi pengingat bahwa sekuat apa pun kita bekerja, kita tetap membutuhkan jeda. Dan Jogja dengan keindahannya yang sederhana namun dalam kami temukan jeda itu dengan cara yang menyenangkan bersama-sama.

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.