PasarTrainer Jelajah Negeri Jiran: 4 hari bersama membangun chemistry
Awal tahun 2025 menjadi momen yang sangat berkesan bagi seluruh tim PasarTrainer. 9–12 Januari 2025 kantor kami mengadakan outing ke Kuala Lumpur, Malaysia. Perjalanan ini menjadi momen berharga untuk melepas penat, mempererat hubungan antar karyawan, dan menumbuhkan kembali motivasi bekerja setelah setahun penuh berkutat dengan padatnya aktivitas. Perjalanan ini tidak hanya penuh tawa dan kebersamaan, tetapi juga menghadirkan pengalaman baru bagi semua tim di PasarTrainer.
Bagi sebagian orang, ini adalah kunjungan pertama kali ke Malaysia bahkan ke luar negeri. Bagi yang lain, meskipun sudah pernah ke sana, kali ini terasa berbeda karena dilakukan bersama seluruh tim PasarTrainer, dengan suasana akrab, hangat, dan penuh canda tawa. Sejak hari pertama sampai terakhir banyak cerita dan pengalaman yang akan menjadi core memory tidak terlupakan bagi setiap individu di PasarTrainer.
Hari Pertama: Menyapa Kuala Lumpur
Setelah melakukan perjalanan melalui jalur udara selama kurang lebih 2 jam dari Bandara Soekarno Hatta, akhirnya kami tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Sesampainya di Kuala Lumpur semuanya merasa sangat senang dan tidak sabar untuk memulai perjalanan. Setelah mendarat, kami langsung menuju tempat tinggal kami selama 4 hari 3 malam dengan menggunakan KLIA Express atau yang sering diketahui sebagai kereta cepat bandara. Momen ini pun menjadi pengalaman baru yang menyenangkan.
Kegiatan setelah checkin menjadi penanda bahwa perjalanan menjelajahi Negeri Jiran telah dimulai. Penjelajahan pertama kami adalah mengunjungi Suria KLCC, pusat perbelanjaan modern yang terletak di bawah Menara Kembar Petronas, ikon kebanggaan Malaysia. Suasana kota Kuala Lumpur yang dinamis langsung terasa ketika kami berfoto bersama di depan landmark paling terkenal di Malaysia tersebut.
Setelah puas berfoto dan menikmati suasana kota Kuala Lumpur, kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh khas Malaysia. Bukan tanpa alasan, kami memang sengaja menjadwalkannya di hari pertama karena keluarga dirumah dan teman-teman di tanah air tetap menjadi prioritas kami. Kami berbelanja oleh-oleh dan camilan di Mydin Sinar Kota, pusat perbelanjaan populer dengan harga yang bersahabat dan cocok untuk dijadikan salah satu opsi membeli oleh-oleh khas Malaysia. Kami saling bertukar informasi mengenai oleh-oleh apa saja yang harus dibeli, ini tentu memperkuat komunikasi kami dengan cara yang santai dan menyenangkan.
Hari Kedua: Menikmati Sejuknya Genting Highlands dan Kuliner Malam di Jalan Alor Bukit Bintang
Hari kedua menjadi hari paling pagi untuk kami memulai hari. Kami harus bangun lebih awal karena menyesuaikan jam keberangkatan Bus yang akan membawa kami ke Genting Highlands. Kami berangkat menuju Genting Highlands menggunakan bus dari KL Sentral dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam. Genting Highlands merupakan kawasan wisata pegunungan yang terkenal dengan udara sejuk dan pemandangan menakjubkan. Perjalanan menuju puncaknya ditempuh menggunakan Genting Skyway Cable Car, sebuah pengalaman baru yang belum bisa kami temukan di Indonesia tentunya. Menaiki semacam kereta gantung dengan lanskap pegunungan yang berjajar, kami diajak mendaki gunung dengan singkat tanpa harus memikirkan rasa lelah.
Sesampainya di atas, kami menjelajahi SkyWorlds Mall, sebuah Mall yang di bangun diatas ketinggian 1800 MDPL, kami menikmati suasana modern dan spot foto menarik. Tak ketinggalan, rombongan juga berbelanja di Genting Premium Outlets serta mengunjungi Chin Swee Caves Temple, sebuah kuil megah dengan arsitektur indah dan suasana yang memukau dengan pemandangan luar biasanya dari pinggir tebing.
Sore hari kami kembali ke Kuala Lumpur dan melanjutkan perjalanan ke Pavilion Mall, salah satu pusat perbelanjaan ternama di Kuala Lumpur. Malamnya, kami makan bersama di Jalan Alor, Bukit Bintang yang merupakan pusat kuliner malam terkenal dengan suasana ramai dan beragam hidangan khas Malaysia.
Salah satu momen yang tidak kalah seru di hari kedua ini adalah ketika kami mencicipi durian Musang King dan Black Thorn, dua jenis durian premium khas Malaysia. Sebagian dari kami menikmati durian dengan penuh semangat, sementara sebagian lainnya memilih menunggu dari kejauhan, menjaga jarak beberapa meter sambil bercanda agar tidak ikut “mabuk durian”. Momen sederhana ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan toleransi di PasarTrainer bisa terjalin bahkan dalam hal sekecil mencicipi buah tropis dengan aroma khas ini.
Hari Ketiga: Menyelami Budaya dan Kearifan Lokal
Hari ketiga menjadi hari eksplorasi budaya dan sejarah. Pagi itu, kami berangkat menuju Batu Caves menggunakan Taxi Online, yang dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Keputusan menggunakan transportasi ini diambil karena akses transportasi umum menuju Batu Caves dari tempat menginap cukup terbatas, sementara penggunaan Taxi Online dinilai lebih efisien dalam menghemat waktu dan memberikan kenyamanan perjalanan. Tentunya menjadi pengalaman tersendiri mencoba fasilitas taxi online di negara tetangga.
Sesampainya di Batu Caves, suasana religius dan keindahan tempat ini langsung terasa. Di depan pintu masuk, berdiri megah patung Dewa Murugan yang menjulang tinggi, menjadi latar sempurna untuk berfoto bersama. Beberapa dari kami juga tampak bermain dan memberi makan burung-burung merpati yang beterbangan di area pelataran, menciptakan suasana yang hangat dan penuh tawa.
Beberapa dari kami merasa tertantang untuk menaiki ratusan anak tangga menuju puncak gua utama untuk melihat keindahan alam di dalamnya. Sementara sebagian lainnya memilih menikmati suasana di bawah, berfoto-foto di area sekitar, atau mencicipi jajanan lokal di sekitar kompleks Batu Caves.
Kegiatan ini menjadi refleksi kecil bahwa setiap orang menikmati momen dengan caranya masing-masing, namun tetap terjaga dalam semangat kebersamaan.
Setelah puas menjelajahi Batu Caves, perjalanan dilanjutkan menuju Central Market dan Petaling Street menggunakan kereta (MRT/LRT). Perjalanan ini memberikan pengalaman berbeda karena kami dapat merasakan langsung sistem transportasi publik modern di Kuala Lumpur.
Sesampainya di Central Market, kami bebas untuk berkeliling, berbelanja souvenir, dan menikmati suasana pasar seni yang penuh warna. Banyak barang khas yang kami beli seperti batik, gantungan kunci, tempelan kulkas, kaos, cokelat, hingga kerajinan tangan unik buatan seniman lokal.
Dari Central Market, kami berjalan kaki menuju Petaling Street (Chinatown) pusat perbelanjaan terkenal yang selalu ramai oleh wisatawan. Di sini, suasana semakin hidup dengan aroma kuliner yang khas, ramainya pedagang yang menawarkan harga terbaik, serta hiruk pikuk suasana pasar yang autentik.
Beberapa dari kami tampak sibuk menawar harga, sementara yang lain menikmati es cendol khas Malaysia dengan sentuhan rasa yang unik. Hari ketiga ditutup dengan senyum puas dan cerita seru dari masing-masing individu tentang pengalaman berinteraksi dengan warga lokal.
Hari Keempat: Waktu Santai dan Kembali ke Jakarta
Hari terakhir waktunya kami untuk beristirahat, bersantai, atau bahkan melengkapi belanjaan dan oleh-oleh sebelum kembali ke Jakarta. Meski singkat, perjalanan ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh tim PasarTrainer, bukan hanya soal spesialnya destinasi, tapi juga tentang kebersamaan dan chemistry yang terbangun dalam setiap momennya.
Outing PasarTrainer ke Kuala Lumpur Malaysia ditahun 2025 ini menjadi momen berharga untuk memulai tahun dengan energi positif dan semangat baru. Kebersamaan yang terjalin selama empat hari menjadi pengingat bahwa di balik sibuknya bekerja, ada ruang untuk saling mengenal, menghargai, dan tumbuh bersama sebagai satu tim.
Bagi perusahaan lain yang ingin menghadirkan pengalaman serupa, PasarTrainer siap membantu mengatur program outing kantor yang inspiratif, interaktif, dan menyenangkan. Mulai dari perencanaan, aktivitas tim, hingga pengalaman perjalanan yang berkesan. Karena outing yang dirancang dengan baik bukan hanya tentang bepergian, tetapi tentang membangun budaya kerja yang positif dan lingkungan kerja yang lebih bahagia.